Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Sejak resmi menahkodai PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya berkali-kali peringatkan parpol tidak menarik organisasinya buat jualan politik. Larangan Gus Yahya ini, tentunya bikin repot PKB dan juga Muhaimin Iskandar. Imin yang sekarang lagi berjuang jadi cawapresnya Prabowo, tentu makin susah buat jualan NU lagi.
Hubungan antara PKB dengan PBNU selaku induknya belakangan ini memang lagi kurang baik. Beberapa kali, antara Gus Yahya dan Imin saling melempar kritik. Pemicunya tak lain dari sikap Gus Yahya yang keras melarang PKB dan Imin buat menjadikan NU sebagai dagangan politik.
Baca juga : Ini Cara Nirina Zubir Agar Anak Suka Makan Buah
Saat berpidato di acara 10 Tahun Forum Pemred di Kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (5/8), Gus Yahya kembali mengungkit masalah tersebut. Dia mengingatkan, para kontestan Pemilu 2024 termasuk PKB untuk tidak menggunakan lagi identitas NU sebagai senjata meraih kemenangan.
“Sebuntu apapun para kontestan ini di dalam menonjolkan atau di dalam menghadapi kompetisi yang ada, kita mohon betul supaya jangan menggunakan identitas sebagai senjata. Apakah itu identitas etnik, agama, termasuk NU,” ujar Gus Yahya.
Baca juga : Nggak Laku Di Eropa, Luis Suarez Pulang Kampung
Menariknya, di acara tersebut juga dihadiri para tokoh parpol, termasuk Cak Imin. Menurut Gus Yahya hal ini perlu ditekankan sebab NU sering dikejar-kejar oleh kontestan Pemilu.
Berbeda dengan Muhammadiyah yang menurutnya bisa mengambil jarak. “Muhammadiyah ini bisa bebas mengambil jarak dari kompetisi semacam ini. NU ini mau lari pun dikejar-kejar. Jadi, kita perlu punya perhatian yang lebih terkait dengan hal ini,” tandasnya.
Baca juga : Hari Anak Nasional, Anak Ini Bermain Sulap Dengan Jokowi
Meskipun tidak menyebut spesifik parpol, PKB menganggap pernyataan Gus Yahya itu diarahkan padanya. Namun, Ketua DPP PKB, Daniel Johan menilai, peringatan Gus Yahya itu sulit untuk dilakukan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.