Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Pengamat Dukung Pemerintah Sesuaikan Harga BBM Bersubsidi
Kamis, 1 September 2022 18:36 WIB
![Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi. (Foto: Istimewa) Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi. (Foto: Istimewa)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Harga minyak mentah dunia masih tetap tinggi disebabkan antara lain konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung padam.
Hal itu membuat Pemerintah Indonesia perlu mempertimbangkan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang berlaku saat ini.
Baca juga : Pengamat Dukung BNPT Berdayakan Seluruh Potensi Cegah Terorisme
Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, Indonesia sudah tidak lagi menjadi produsen minyak, tetapi importir minyak. Karena kebutuhan minyak jauh lebih besar dari kuota yang tersedia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak dunia adalah sesuatu yang tidak bisa kita kontrol.
Baca juga : Ombudsman Sarankan Pembatasan Daripada Naikkan Harga BBM
"Pada Juni 2022, tanpa adanya penyesuaian harga BBM, tingkat inflasi bisa mencapai 5,03 persen. Artinya, jika kita bawa preseden itu ke masa sekarang, maka kalaupun ada penyesuaian harga sebesar 20-30 persen tingkat inflasinya paling banyak sebesar 1-2 persen. Untuk mempertahankan tingkat inflasi yang rendah itu butuh biaya besar,” ungkap Fithra, Kamis (1/9).
Semakin lama diumumkan, kata dia, maka potensi kenaikan harga di masyarakat semakin besar karena ekspektasi inflasi masyarakat akan semakin meningkat.
Baca juga : Bamsoet Dukung Pengembangan Hatta Memorial Heritage Virtual
Jika pemerintah tidak mengumumkan penyesuaian harga BBM, efek inflasinya sudah terlanjur terjadi. Semakin lama diumumkan, efek inflasinya akan berlipat.
"Di saat seperti ini hampir tidak ada negara di dunia yang tidak melakukan penyesuaian harga BBM. Kuncinya adalah komunikasi dan empati. Komunikasi sudah dijalankan dan pemerintah sudah menghadirkan empati dengan cara mengeluarkan bantuan-bantuan sosial untuk masyarakat,” jelas Fithra. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya