Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Perkumpulan Pendeta Maluku Belajar Langsung Ke Ganjar Soal Kepemimpinan Yang Toleran Di Jateng
Senin, 12 September 2022 17:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) termasuk salah satu provinsi dengan tingkat toleransi dan kerukunan antar umat beragama tertinggi di Indonesia. Hal itu membuat Jateng menjadi barometer nilai-nilai kerukunan dan banyak komunitas keagamaan berdatangan untuk studi banding hingga belajar dari Jateng.
Kali ini, giliran perkumpulan pendeta gereja di Maluku berkesempatan melakukan studi banding ke Jateng. Mereka juga menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Puri Gedeh, Kota Semarang pada Minggu (11/9) sore.
Ketua Gereja Protestan Maluku, Elifas Tomix Maspaitella mengatakan, ia bersama rombongannya yang berjumlah sekitar 75 orang itu ingin belajar langsung ke Ganjar karena dianggap sebagai pemimpin yang mampu menjadikan warga Jateng begitu toleran ditengah banyaknya perbedaan yang ada.
Baca juga : Patah Tulang, Erwin Langsung Jalani Operasi Di Malang
"Kami sebenarnya belajar dari model-model kepemimpinan seorang gubernur yang memimpin sebuah provinsi yang majemuk dan indek toleransinya sangat tinggi," ungkap Elifas usai menemui Ganjar di kediamannya.
Elifas menilai, Ganjar memiliki gaya berpikir keagamaan yang berbeda untuk menyatukan semua perbedaan yang ada di masyarakat. Itulah yang ingin dipelajari para pendeta dan menerapkan ilmu-ilmu yang didapat ke daerahnya.
Selain belajar ke Ganjar, para pendeta itu juga bertemu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Menariknya, para pendeta ini juga akan belajar ke salah satu pondok pesantren di Salatiga ihwal kepemimpinan dan pendampingan umat beragama.
Baca juga : Banteng Kudunya Berani Capresin Puan Maharani
"Jadi kami merasa model yang seperti itu harus kami pahami setidaknya bagaimana merangkul yang berbeda pemahaman, dari gaya berpikir keagamaan yang mainstream dengan gaya berpikir yang lain supaya dia bisa terus direkatkan," ucap Elifas.
Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan, yang terpenting dari pertemuan dengan setiap tokoh agama adalah untuk bersama-sama berkomitmen merawat Negara Kesatuan Republik Indoneaia (NKRI) dan pengamalan nilai-nilai Pancasila ditengah perubahan dunia yang begitu cepat.
Ganjar melanjutkan, setiap warga negara yang baik dan memiliki semangat toleransi serta kerukunan beragama yang tinggi pasti tidak ingin bangsanya terbelah hanya karena perbedaan. Ganjar menyampaikan, masyarakat beragama harus mampu menerima setiap perbedaan yang ada agar tidak ada konflik horizontal.
Baca juga : Kata Ganjar Soal Pertemuan Puan Maharani-Prabowo Subianto Di Hambalang
"Spirit yang luar biasa adalah bagaimana merawat NKRI, merawat nilai-nilai Pancasila dalam dinamika dunia yang luar biasa dalam perubahan dunia yang turbulens. Tapi tetap kita jaga nilai-nilai itu," ujar Ganjar.
"Intinya tidak ada keikhlasan dari mereka kalo negara ini pecah, tak ada keikhlasan kalo terjadi konflik horizontal. Ini yang kemudian mereka serius belajar dan berkeliling ke banyak tempat," sambung Ganjar. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya