Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala BPIP Minta Masyarakat Sidikalang Antisipasi Ideologi Selain Pancasila

Rabu, 21 September 2022 11:42 WIB
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melaksanakan dialog kebangsaan dengan masyarakat Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin (19/9). (Foto: Ist)
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melaksanakan dialog kebangsaan dengan masyarakat Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin (19/9). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melaksanakan dialog kebangsaan dengan masyarakat Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin (19/9). Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPIP Yudian Wahyudi meminta warga mengantisipasi ideologi selain Pancasila. 

Dalam pidatonya, Yudian menjelaskan, saat ini bangsa Indonesia tengah hidup di tengah era globalisasi dan kecanggihan teknologi informasi. Dalam situasi ini, ideologi-ideologi asing yang radikal dan bertentangan dengan Pancasila dapat mudah merasuki kehidupan masyarakat. Menurut dia, inilah tantangan yang dihadapi bangsa yang luar biasa. 

“Tentunya kita tidak menginginkan ideologi-ideologi asing tersebut menganggu kerukunan hidup masyarakat kita yang sedari dulu telah bineka. Kita tidak ingin ideologi itu mengganggu terwujudnya cita-cita bersama bangsa indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila," kata Yudian. 

Baca juga : Kena Covid, Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Dirawat di RS Selangor Malaysia

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) periode 2016-2020 itu mengajak para tokoh yang berpengaruh dalam kehidupan keseharian masyarakat agar lebih mawas. Agar bisa mengantisipasi  gejala-gejala yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. 

Menurut Yudian, beberapa cara melihat gejala ini adalah dengan melihat bagaimanakah kondisi kerukunan umat beragama di Kabupaten Dairi? Bagaimanakah sikap dan perilaku toleransi yang berkembang diantara suku-suku dan kelompok etnik yang hidup di Dairi? "Masihkah nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Dairi yang mengandung butir-butir mutiara Pancasila itu dipraktikkan dalam laku hidup masyarakat sehari-hari?” terangnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Prakoso menjelaskan tujuan dialog kebangsaan ini adalah untuk  membumikan Pancasila. Kata dia, tugas itu   tidak bisa dikerjakan sendiri dan harus didukung oleh komponen masyarakat.

Baca juga : Pesan BPIP Ke Mahasiswa: Waspadai Pengaruh Ideologi Transnasional

“BPIP tidak mungkin melaksanakannya sendiri. Diperlukan dukungan serta partisipasi aktif dari setiap komponen masyarakat, untuk ikut berperan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di seluruh wilayah Indonesia," kata Prakoso. .

Prakoso mengaku, dalam hal merumuskan apa yang menjadi arah kebijakan pembinaan Ideologi Pancasila di setiap daerah, serta apa yang menjadi persoalan dan tantangan di setiap daerah, solusi dan kerja kolaboratif seperti apa yang harus diwujudkan bersama-sama untuk mengatasinya.

“Seperti yang diamanahkan para pendiri bangsa, bahwa NKRI yang kita cintai ini bukanlah negara yang didirikan untuk satu orang, bukan pula untuk satu golongan, tetapi negara yang dilaksanakan oleh semua untuk semua," paparnya.

Baca juga : Prestasi Presiden Jokowi Diyakini Kian Bombastis

Dia menyebutkan, dalam membumikan Pancasila dibutuhkan komitmen yang sangat kuat serta berkolaborasi dalam menjawab tantangan membumikan Pancasila. “Kita juga bisa merasakan atau mengalami sendiri keberadaan sejumlah tantangan besar yang menghalangi aktualnya Pancasila, terlebih di dalam era revolusi 4.0 seperti sekarang. Selain persoalan tentang pemahaman Pancasila, kehadiran ideologi asing dan radikalisme yang anti Pancasila, intoleransi, dan eksklusivisme yang tak kunjung mereda di dunia digital seperti sekarang serta minimnya keteladanan Pancasila yang harus disikapi secara serius," tegasnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Anggota DPRD  Sumatera Utara Sudarto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dairi Halvensius Matondang, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Elfrida Herawati Siregar, dan Staf Ahli Bupati Kabupaten Dairi Leonardus Sihotang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.