Dark/Light Mode

TGIPF: Tim Kerja 24 Jam Kumpulkan Bukti Kasus Kanjuruhan

Sabtu, 8 Oktober 2022 11:20 WIB
TGIPF saat rapat koordinasi tim TGIPF di sebuah hotel di Malang, Jumat (7/10). (Foto: Istimewa)
TGIPF saat rapat koordinasi tim TGIPF di sebuah hotel di Malang, Jumat (7/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah menemui sebagian besar pihak yang terlibat dalam pertandingan antara Arema dan Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang Sabtu (1/10) malam.

Investigasi atas tragedi yang berujung pada kerusuhan dan menewaskan lebih dari 130 orang ini telah maksimal dan simultan dilakukan. Dengan mendatangi dan mewawancarai berbagai pihak, serta mendapatkan bukti-bukti pendukung yang menjadi bahan analisis tim.

"Investigasi kita lakukan di setiap tahapan, dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga, terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca kerusuhan, sehingga kita bisa menemukan siapa yang bertanggungjawab di setiap tahapan itu” ujar Doni Monardo, mantan Ketua BNPB yang menjadi anggota TGIPF Kanjuruhan, Jumat (7/10) malam, saat rapat koordinasi tim TGIPF di sebuah hotel di Malang.

Baca juga : Mahfud MD: Penindakan Hukum Kasus Kanjuruhan Hampir Kelar

Tim yang dibagi dalam sejumlah kelompok itu bekerja secara simultan dengan mendatangi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingab sepakbola tanggal 1 Oktober lalu.

Satu tim mendatangi pihak panitia pelaksana, pengurus klub Arema, dan berdialog dengan perwakilan supporter. Tim lain mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kab Malang.

Tim ini sebelumnya juga sudah mendatangi sejumlah pihak di Surabaya. Satu tim lagi berada di Jakarta yang bertugas mendapatkan keterangan yang bisa diakses dari Jakarta.

Baca juga : Kemensos Tambah Anggaran Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Berbagai alat bukti penting juga sudah didapatkan. Misalnya CCTV di dalam stadion yang bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa kerusuhan pada malam itu. Video-video yang menggambarkan sejumlah kejadian di berbagai titik juga telah dikumpulkan oleh tim.

"Berbagai alat bukti penting yang didapatkan ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kita sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita ungkap secara menyeluruh dan independen," ungkap Sekretaris TGIPF, Nur Rochmad yang juga adalah mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung.

Keterangan tentang penggunaan gas air mata juga sedang dikumpulkan dan didalami oleh tim, baik dari pihak pengamanan, panitia pelaksana, maupun dari pihak korban.

Baca juga : Dirut LIB Pasrah Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Tim TGIPF hari ini akan melanjutkan kegiatannya antara lain dgn mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk memastikan kondisi dan standard kelayakan stadion, termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personil petugas (steward) di setiap pintu.

Korban luka yang telah kembali ke rumah juga akan ditemui tim untuk mendapatkan kesaksian yang lebih utuh tentang peristiwa pd malam itu. Demikian juga, keterangan dari sejumlah dokter yang menangani para korban akan didapatkan.

Tim yang diketuai langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD ini praktis bekerja 24 jam untuk memenuhi ekspektasi publik atas pentingnya segera menghasilkan pencarian fakta yang menyeluruh atas Tragedi Kanjuruhan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.