Dark/Light Mode

Duet Ganjar-Airlangga Bakal Bentuk Pemerintahan Yang Kuat

Rabu, 12 Oktober 2022 05:30 WIB
Ganjar Pranowo (kanan) bersama Airlangga Hartarto/ Ist
Ganjar Pranowo (kanan) bersama Airlangga Hartarto/ Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik dari Citra Institut, Yusa Fachran mengatakan, skenario pemasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto akan memberi kepastian pada pemerintahan dalam jangka panjang. 

“Skenario memenangkan pemilu dengan paket Ganjar-Airlangga membantu pemerintahan lebih kuat. Pilihan aman untuk PDIP bagaimana agar eksekutif dan legislatif menang,” tegas Yusa, Selasa (11/10).

Sebelumnya, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan, duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto merupakan pasangan calon presiden-wakil presiden paling populer saat ini dengan 30 persen.

Duet ini mengalahkan pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 22,8 persen, serta pasangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani dengan 23,9 persen.

Baca juga : Mak Ganjar NTT Gelar Doa Bersama Untuk Indonesia

Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar telah bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhir pekan lalu. Isu tentang koalisi kedua partai besar ini menyeruak. 

“Golkar dibutuhkan PDIP, ketimbang PDIP maju sendiri. Dengan bergabungnya Golkar, pemerintahan akan lebih stabil dan kuat,” kata Yusa. 

Lalu jika nama Ganjar yang muncul ketimbang Puan, ini untuk menghadirkan capres populer. Kemudian Puan, kata dia, bisa diposisikan untuk membidani Partai berlambang banteng itu menggantikan ibunya, Megawati. 

“Puan bisa memanfaatkan atau didorong mengambil alih atau estafet kepemimpinan Bu Mega di internal PDIP. Sehingga Puan tidak kehilangan kapasitas kepemimpinan politik formalnya,“ ungkap Yusa. 

Baca juga : Duta Damai Papua Harus Mampu Ciptakan Perdamaian Dan Persatuan

PDIP Gabung KIB

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menilai, ada peluang PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).  

“Menurut saya itu bukan suatu hal yang mustahil. Bisa dilakukan," katanya.

Aditya mengungkapkan opsi KIB mendukung Ganjar dalam Pilpres 2024 juga terbuka. KIB hanya perlu menyiapkan pendamping yang pas untuk Ganjar.

Baca juga : Kunjungi Batam, Airlangga Buka Kejurnas Kickboxing

"Bisa jadi begitu, karena arahnya KIB dispekulasikan bahwa sebenarnya yang mau didorong adalah Ganjar. Sehingga pertanyaan berikutnya adalah siapa cawapres yang dipersiapkan. Apakah dari tiga partai ini? Yang paling memungkinkan memang Airlangga. Karena dari sisi elektabilitas relatif tinggi," terang Aditya.

Menurut Aditya, meski ada kemungkinan PDIP bergabung dengan KIB, ada problem lain yang menarik, yakni penempatan Puan Maharani.

“Apakah Puan mau dijadikan Ketum PDIP? Apakah Bu Mega punya keinginan untuk lengser di masa-masa kritis menjelang Pemilu 2024?" tanyanyq.

Aditya menekankan, PDIP sebagai partai yang solid akan menunggu keputusan dari Ketum Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati bisa memilih strategi untuk mempertahankan elektabilitas Ganjar sekaligus memperkuat posisi Puan. Jika opsi itu dilakukan, PDIP punya kans besar memenangi Pemilu 2024.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.