Dark/Light Mode

Moeldoko: Lahan Di Bima Cocok Untuk Perluasan Tanam Sorgum

Selasa, 4 Oktober 2022 14:30 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (tengah) meninjau kesiapan lahan untuk budidaya tanaman sorgum, di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandu, Kabupaten Bima, NTB, Selasa (4/10). (Foto: Dok. KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (tengah) meninjau kesiapan lahan untuk budidaya tanaman sorgum, di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandu, Kabupaten Bima, NTB, Selasa (4/10). (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meninjau kesiapan lahan untuk perluasan tanam sorgum, di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (4/10). Lahan yang disiapkan seluas 200 hektar. Lokasinya berada di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandu, sekitar 80 kilometer lebih dari pusat kota Bima.

Moeldoko mengungkapkan alasan Bima menjadi sasaran perluasan tanam sorgum. Ia menyebut, daerah yang mendapat julukan "Kota Tepian Air" itu memiliki kapasitas lahan yang sangat luas dan karakter tanah yang cocok untuk pengembangan budidaya tanaman sorgum.

"Selama ini, lahan hanya ditanami jagung pada musim hujan. Saat kemarau, lahan kurang dimanfaatkan dengan baik karena tandus dan kering. Dengan karakter lahan seperti itu, tanaman sorgumlah yang cocok," ungkapnya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (4/10).

Baca juga : Menko PMK Dan Mensos Berikan Santunan Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Moeldoko menegaskan, perluasan tanam sorgum di Bima sejalan dengan arahan Presiden Jokowi terkait peningkatan produksi dan hilirisasi tanaman sorgum, serta mengembangkan tanaman pengganti gandum untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Pada peta jalan pengembangan sorgum hingga 2024, sasaran luas tanam, yakni seluas 40.000 hektare yang tersebar di 17 provinsi dengan produksi sebesar 154.464 ton atau dengan asumsi provitas 4 ton per hektare. 

"Pengembangan sorgum di Bima ini untuk memperkuat ketahanan pangan sesuai arahan Presiden," imbuh Moeldoko. 

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga mengungkapkan, pengembangan sorgum akan diintegrasikan dengan peternakan sapi, unggas, dan pengembangan bioetanol yang bersumber dari batang pohon sorgum. Untuk itu, jumlah offtaker atau perusahaan yang bisa menghubungkan komoditas petani ke pasar harus diperbanyak.  

Baca juga : Terdakwa Bantah Beri Uang Untuk Pengaruhi Kebijakan Kemendag

“Minimnya offtaker ini menyebabkan industri sorgum tidak bisa berkembang. Makanya, budidaya sorgum tidak bertumbuh secara massif. Tapi, kalau persoalan offtaker ini bisa segera diselesaikan, ekosistem sorgum akan terbentuk, industrinya jalan, dan petani juga semangat menanam sorgum,” terangnya.

Saat ini, lanjut Moeldoko, salah satu offtaker yang dipertimbangkan Pemerintah adalah industri pakan ternak. Bahan baku industri tersebut 50 persennya berasal dari jagung, dan 50 persen protein lain yang salah satunya bersumber dari sorgum. “Kalau ekosistem ini sudah terbentuk, ketika dibutuhkan untuk alternatif pangan kita tinggal menggeser sorgum untuk pengganti beras,” ujarnya.

Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri menyambut baik rencana pengembangan budidaya tanaman sorgum di daerahnya. Dia yakin, hal itu akan meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di kawasan pinggiran kabupaten Bima. 

Baca juga : Moeldoko: Inpres Kendaraan Listrik Bentuk Komitmen Presiden Lakukan Transisi Energi.

Namun, ia meminta program tersebut juga dibarengi dengan pembangunan sarana prasarana, terutama terkait pengairan lahan. "Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana meyakinkan petani bahwa program sorgum lebih bagus dari jagung atau paling tidak sama," ucapnya. 

Sebelumnya, Moeldoko telah menginisiasi dan berhasil mengembangkan budidaya tanaman sorgum di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada Mei 2022, Presiden Jokowi telah melakukan panen perdana sorgum di atas lahan seluas 3.800 hektare.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.