Dark/Light Mode

Diklat Khusus Pimpinan

Bamsoet Ajak Pemuda Pancasila Bangun Citra Positif Di Mata Masyarakat

Sabtu, 15 Oktober 2022 20:47 WIB
Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo (tengah). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo (tengah). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo menuturkan, menjelang usianya yang ke-63 tahun, pada 28 Oktober 2022 nanti, Pemuda Pancasila telah mampu melewati dinamika sejarah dengan segenap kompleksitasnya. Pemuda Pancasila masih tetap solid dan konsisten memegang teguh komitmen, untuk mengabdikan diri sebagai penegak nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi, pandangan hidup, dan dasar negara.

"Setiap kader Pemuda Pancasila memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama menjaga soliditas organisasi, dan menjaga semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Termasuk membangun citra positif organisasi di mata masyarakat. Setiap kader Pemuda Pancasila juga harus senantiasa menjadi motor penggerak dalam implementasi nilai-nilai kebangsaan di tengah-tengah masyarakat," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam Diklat Khusus Pimpinan Pemuda Pancasila, di Kantor MPN Pemuda Pancasila, Jakarta, Sabtu (15/10).

Acara dihadiri Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno, Wakil Ketua Umum M Arsjad Rasjid, Ahmad Ali, Sekjen Arif Rahman, anggota MPO Yorrys Raweyai, dan Berto Roberth Rouw.

Baca juga : Yuk, Dukung Puskesmas Realisasikan Program Kesehatan Masyarakat

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, derasnya arus globalisasi dan modernitas zaman yang ditopang oleh kemajuan teknologi, tidak menjadikan upaya menjaga dan merawat Pancasila menjadi semakin mudah. Bahkan justru menghadirkan tantangan yang semakin kompleks dan dinamis. Kehidupan kebangsaan diperhadapkan pada berbagai paradigma yang menjadi anti-thesis dari nilai-nilai luhur Pancasila.

“Survei CSIS pada tahun 2017 menyebutkan, 9,5 persen generasi milenial setuju mengganti Pancasila dengan ideologi yang lain. Survei LSI di tahun 2018 mencatat, masyarakat yang pro terhadap Pancasila telah mengalami penurunan sekitar 10 persen, dari 85,2 persen pada 2005 menjadi 75,3 persen pada 2018. Sedangkan, Survei Komunitas Pancasila Muda di 2020 menunjukkan sekitar 19,5 persen generasi muda menganggap Pancasila hanya sekedar istilah yang tidak dipahami maknanya," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum SOKSI ini menguraikan, survei Pusat Studi Pancasila UGM bersama Indonesia Presidential Studies di 2021, mencatat 90,6 persen responden menyatakan setuju dengan pandangan bahwa Pancasila adalah Ideologi NKRI, artinya masih ada 9,4 persen yang berpandangan berbeda. Sementara, Survei SMRC pada 2022 memperlihatkan dari tingkat yang paling elementer sekalipun, pengetahuan dasar masyarakat tentang Pancasila masih belum optimal dengan skor 64,6 atau dalam kategori 'sedang'. Demikian pula komitmen publik terhadap nilai-nilai Pancasila, dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa juga diklasifikasikan dalam kategori 'sedang-sedang saja'.

Baca juga : Comforta Bangun Pabrik Di Palembang

"Hingga saat ini masih dapat kita rasakan indikasi adanya upaya untuk menggoyahkan dan merongrong Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Khususnya melalui gerakan radikalisme, penciptaan segregasi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa," papar Bamsoet. 

Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, tantangan lainnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Ujian terhadap ketahanan ideologi Pancasila akan selalu ada dalam setiap periodisasi zaman. Nilai-nilai Pancasila akan terus dihadapkan pada gelombang peradaban dengan hadirnya berbagai ideologi alternatif yang masuk melalui pintu gobalisasi dan kemajuan teknologi informasi.

"Karenanya, Pemuda Pancasila harusnya menjadi sumber daya nasional yang mempelopori pelaksanaan implementasi, aktualisasi, dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila. Setiap kader Pemuda Pancasila harus mampu mentransformasikan diri menjadi cerminan nilai-nilai luhur Pancasila, dalam paradigma wawasan kebangsaan," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.