Dark/Light Mode

Eksepsi Sambo Ungkap Peristiwa Kekerasan Seksual Di Magelang

Senin, 17 Oktober 2022 16:20 WIB
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Eksepsi Ferdy Sambo mengungkapkan secara terperinci tentang peristiwa yang terjadi di Magelang pada rentang 4-7 Juli 2022.

Diketahui, peristiwa di Magelang itu menjadi pemicu peristiwa pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dalam eksepsi yang dibacakan tim kuasa hukum, disebutkan bahwa Brigadir J membuka secara paksa pakaian yang dikenakan oleh Putri Candrawathi dan melakukan kekerasan seksual.

"Bahwa dikarenakan keadaan saksi Putri Candrawathi yang sedang sakit kepala dan tidak enak badan serta kedua tangannya dipegang oleh Nofriansyah Yosua Hutabarat, saksi Putri Candrawathi secara tidak berdaya hanya dapat menangis ketakutan dan dengan tenaga lemah berusaha memberontak," ujar Arman Hanis, tim kuasa hukum Sambo, dalam eksepsi yang dibacakan di PN Jakarta Selatan, Senin (17/10).

Dalam eksepsi dipaparkan, kejadian bermula 4 Juli 2022 malam di rumah Magelang. Kondisi Putri saat itu sedang sakit kepala dan tidak enak badan.

Tiba-tiba Brigadir J mencoba membopong Putri yang sedang duduk meluruskan kaki di sofa, sambil menonton TV, ke kamar di lantai 2. Namun niat Brigadir J ditolak Putri.

Kuat Ma'ruf (sopir Sambo) lantas menegur Brigadir J dengan perkataan 'Kamu siapa!'. Setelah ditegur oleh Kuat Ma'ruf Brigadir J lantas menghampiri Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E dan mengajaknya untuk kembali membopong Putri Candrawathi.

"Niat tersebut kembali ditolak oleh saksi Putri Candrawathi, dan Kuat Ma'ruf kembali menegur dengan mengatakan 'nggak ada yang angkat-angkat ibu'. Nofriansyah Yosua Hutabarat pun terlihat kesal dan keluar dari Rumah Magelang," paparnya.

Baca juga : Ferdy Sambo Klaim Hanya Perintahkan Richard Hajar Yosua, Bukan Menembak

Pada 7 Juli 2022 dini hari, Ferdy Sambo merayakan hari ulang tahun pernikahan yang ke-22 bersama-sama dengan Ricky Rizal Wibowo, Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, Susi (pembantu Sambo), dan seorang kawan Sambo bernama Hadi.

Acara perayaan hari ulang tahun pernikahan tersebut berlangsung hingga subuh. Lantaran Sambo harus kembali ke Jakarta, dia didampingi ADC Daden pergi ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Batik Air pada 7 Juli 2022 pagi hari.

Pada sore harinya, Ricky Rizal Wibowo dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu mengantarkan beberapa barang dan makanan ke asrama SMA Taruna Nusantara yang berangkat dari Rumah Magelang sekitar pukul 17.30 WIB dengan menggunakan kendaraan Lexus RX 300 warna hitam dengan nomor polisi L 1973 ZX.

"Sehingga yang berada di rumah magelang sekitar pukul 17.30 hanyalah Nofriansyah Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi, asisten rumah tangga yakni Susi dan Kuat Ma’ruf," papar Arman.

Sekitar pukul 18.00, tepatnya setelah Ricky Rizal Wibowo dan Richard Eliezer pudihang Lumiu berangkat ke SMA Taruna Nusantara, Putri Candrawathi yang sedang tidur di kamarnya terbangun mendengar pintu kaca kamar miliknya terbuka.

Dia mendapati Brigadir J telah berada di dalam kamar. Disebutkan dalam eksepsi, Brigadir J lantas membuka secara paksa pakaian yang dikenakan Putri dan melakukan kekerasan seksual.

Putri tidak dapat melawan. Dia hanya menangis ketakutan dan berusaha memberontak dengan tenaganya yang sudah lemah. Sebab, Putri sedang sakit kepala dan tidak enak badan. Kedua tangan Putri, dipegang erat oleh Brigadir J.

Di tengah-tengah kejadian tersebut, terdengar seseorang hendak naik ke lantai 2. Brigadir J pun panik dan memakaikan pakaian Putri yang sebelumnya dilepas secara paksa, sambil berkata 'tolong bu, tolong bu'.

Baca juga : Penuhi Syarat, Perindo Lolos Verifikasi Faktual Pemilu 2024

"Lalu, Nofriansyah Yosua Hutabarat menutup pintu kayu berwarna putih dan memaksa saksi Putri Candrawathi untuk berdiri agar dapat menghalangi orang yang akan naik ke lantai 2 Rumah Magelang. Namun saksi Putri Candrawathi menolaknya dengan cara berusaha menahan badannya," bebernya.

Tak berhenti di situ, Brigadir J membanting tubuh Putri ke kasur dan kemudian kembali memaksanya berdiri sambil mengancam, 'Awas kamu bilang sama Ferdy Sambo, saya tembak kamu, Ferdy Sambo dan anak-anak kamu!'.

Brigadir J kemudin kembali membanting Putri ke kasur dan memaksanya kembali untuk berdiri di depannya dan memaksa untuk keluar dari kamar.

Putri Candrawathi kemudian dengan sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang terbuat dari plastik yang tidak memantulkan suara yang keras dan menendang-nendangkan kakinya ke pintu kaca.

Harapannya, ada seseorang yang dapat mendengarnya. Namun sayangnya, tidak ada orang yang dapat menghampiri sumber suara tersebut.

Tapi ternyata, Kuat Ma'ruf yang pada saat itu sedang merokok di teras depan jendela rumah, tidak sengaja melihat Brigadir J turun mengendap-endap.

Menurut Kuat Ma'ruf, hal ini tidak wajar mengingat ajudan tidak diperkenankan naik ke ruangan atas atau lantai 2 secara sembarangan atau tanpa permisi.

Karena curiga, Kuat Ma’ruf tersebut, dia mencoba menghampiri Brigadir J. Namun Brigadir J lari seolah-olah menghindari Kuat Ma'ruf.

Baca juga : Yenny Wahid Usulkan Pemerintah Terapkan Beras Satu Harga

Sambil mengejar Brigadir J dia pun meminta asisten rumah tangga Susi untuk memeriksa keadaan Putri di kamarnya. Susi mendapati Putri dalam keadaan terlentang di depan kamar mandi dalam keadaan tidak berdaya dan hampir pingsan.

Setelah itu, Kuat Ma’ruf berjaga-jaga di depan tangga lantai 1 untuk mencegah Brigadir J kembali naik secara tiba-tiba ke kamar Putri.

Sekitar pukul 19.30 WIB, Richard Elizer kembali ke Rumah Magelang karena sebelumnya telah dihubungi oleh Putri agar cepat kembali.

Setiba di rumah itu, Richard Eliezer mendapati Putri menangis di kamarnya. Di menanyakan apa yang telah terjadi. Namun, Putri tidak menjawab.

Putri meminta Ricky untuk memanggil Kuat Ma'ruf dan menenangkan agar tidak terjadi keributan antara Kuat Ma'ruf dan Brigadir J.

"Kuat Ma'ruf menyampaikan kepada Saksi Putri Candrawathi 'Ibu harus lapor Bapak, supaya tidak jadi duri dalam rumah tangga Ibu'," saran Kuat, ditirukan Arman.

Keesokan harinya, Jumat, 8 Juli 2022, ketika berada di Rumah Saguling 3 Nomor 29, Putri menceritakan kepada Sambo kalau telah dilecehkan oleh Brigadir J.

Mendengar itu, Sambo naik pitam dan merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J. Sambo awalnya meminta Bripka Ricky untuk menembak Brigadir J, namun mendapat penolakan. Sambo kemudian meminta Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J dan dipenuhi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.