Dark/Light Mode

PDFI: Sampel Hasil Autopsi 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Diperiksa Di Lab Independen

Sabtu, 5 November 2022 20:47 WIB
Tim dokter dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur saat meninggalkan tempat pelaksanaan autopsi di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang (ANTARA/Vicki Febrianto)
Tim dokter dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur saat meninggalkan tempat pelaksanaan autopsi di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang (ANTARA/Vicki Febrianto)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sampel yang didapatkan dari autopsi dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan di TPU Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, bakal diperiksa di laboratorium independen. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Autopsi sendiri, dilakukan terhadap NBR (16) dan NDA (13) yang merupakan kakak beradik, anak dari seorang ayah bernama Devi Athok, warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Untuk pemeriksaan sampel, tentunya di laboratorium independen," ungkap Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur dr. Nabil Bahasuan, usai memimpin jalannya autopsi, Sabtu (5/11).

Baca juga : Aremania Desak Kasus Tragedi Kanjuruhan Dibawa Ke Pengadilan HAM

Namun, Nabil tak mau menjelaskan lebih jauh di mana dan laboratorium apa yang bakal memeriksa sampel itu. Dia juga tidak menjelaskan detail terkait, sampel apa saja yang diambil dari kedua jasad korban tersebut.

Yang pasti, Nabil menyebut, pemeriksaan sampel pada laboratorium independen tersebut diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua bulan.

"Pemeriksaan paling lama delapan minggu. Untuk kondisi jenazah sendiri tentunya ada proses pembusukan karena sudah lebih dari satu bulan," ungkap dia.

Baca juga : Mental Pemain Arema Ngedrop Saat Ke Rumah Korban Tragedi Kanjuruhan

Nantinya, tim dokter akan menyampaikan laporan tersebut secara lengkap untuk mengungkapkan penyebab kematian korban kericuhan pasca laga antara Arema FC melawan Persebaya.

"Nanti akan saya jawab melalui laporan, kami akan buat laporan," ungkap Nabil.

Dia juga sempat mengungkapkan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan autopsi tersebut. Apa itu? "Agak lama tadi karena terkendala penggalian makamnya," ungkapnya.

Baca juga : Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Jadi 135, Ini Pesan Habib Syakur Ke PSSI

Nabil menjelaskan, dalam pelaksanaan autopsi yang dimulai sekitar pukul 09.15 hingga 15.50 WIB tersebut, tim dokter forensik yang terdiri dari enam orang, telah melakukan pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang terhadap jenazah dua perempuan tersebut. 

Terpisah, ​​Devi Athok merelakan tim dokter forensik untuk melakukan autopsi kepada kedua putrinya tersebut agar keadilan ditegakkan dan mengungkap semua pelaku dalam tragedi tersebut.

"Saya merelakan anak-anak saya (untuk diautopsi). Semoga terungkap, kalau memang ini gas air mata beracun, semua pelaku dari bawah ke atas dihukum seberat-beratnya," pintanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.