Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Buka Muspimnas

Gus Abe: Kader PMII Harus Adaptif Dengan Perkembangan Zaman

Jumat, 18 November 2022 08:55 WIB
Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri saat pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII 2022 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (SATU), Kamis (17/11). (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri saat pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII 2022 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (SATU), Kamis (17/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) resmi dibuka Ketua Mabinas, Dr (HC) H Abdul Muhaimin Iskandar, Kamis (17/11).

Muspimnas yang digelar di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (SATU), Jawa Timur ini mengusung tema Tranformasi Organisasi Menuju Peradaban Nusantara. Melalui tema besar ini, kader PMII diharapkan mampu merespons tantangan perkembangan zaman.

Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri dalam sambutannya menyampaikan, Muspimnas merupakan konferensi tertinggi kedua setelah Kongres.

Dia berharap, momentum ini kader-kader PMII se-Indonesia bisa memberikan gagasan terbaik untuk menghasilkan peraturan organisasi (PO) sebagai aturan turunan AD/ART.

Dia pun berharap, PO yang disahkan selaras dengan kebutuhan organisasi. Proses penyusunan PO Muspimnas PMII ini, ada aturan yang ditambah, disesuaikan dan dikurangi. Semua itu demi kebutuhan aturan organisasi yang sesuai dengan tantangan perkembangan ini.

"Nanti akan kita bahas utamanya adalah kaderisasi dan penataan organisasi," kata Abdullah Syukri usai pembukaan.

Baca juga : Prof Imam Mujahidin: KAHMI Harus Menjadi Rumah Kebangsaan

Pria yang akrab disapa Gus Abe ini menjelaskan, PMII mengalami perubahan arah gerakan di setiap dekade perjalanan bangsa ini.

Dimulai tahun 1960, tahun dimana PMII dilahirkan. Pada dekade 70 hingga 80-an ketika Orde Lama menguat. PMII turut berperan mengantarkan Indonesia ke era Orde Baru. Kemudian, pada dekade 90-an ketika Orde Baru menguat, PMII berperan besar menghantarkan bangsa ini ke pintu gerbang Reformasi.

"Kemudian, beralih pada tahun 2000-an, saat itu kita transisi demokrasi, yang biasa tertutup, tahun 2000an semuanya terbuka. Lalu kemudian, apa yang dirumuskan PMII saat ini tentu harus berbeda, respons zaman saat ini harus berbeda dengan tahun-tahun yang saya sebutkan," tuturnya.

Alumnus Magister Development and Governance, Institute of Political Science University of Duisburg-Essen, Jerman ini menyatakan, tantangan kader-kader PMII saat ini berbeda dengan kader PMII di era-era sebelumnya.

Dia menyebutkan, tantangan terbesar hari ini adalah kader PMII dihadapkan dengan ancaman krisis pangan, ancaman kepada perdamaian dunia, perubahan iklim, bonus demografi, perkembangan dan percepatan teknologi.

Menurutnya, tantangan tersebut merupakan situasi-situasi yang jauh berbeda dengan PMII pada 20 hingga 30 tahun lalu.

Baca juga : Aan Sabet Juara Piala Gubernur DKI Berkuda, Pj Heru Ucapkan Selamat

"Untuk itu, saya berharap formulasi kaderisasi dan nanti kita akan membahas paradigma PMII yang akan kita kontekstualisasi ulang karena itu sudah ditulis sekitar 20 hingga 30 tahun lalu," ingatnya.

Sebagai kader ideologis baik secara keislaman dan kebangsaan, kader PMII diharapkan mampu menjawab perkembangan zaman dan profesi-profesi spesifik. Sehingga bisa menjadi kader pergerakan mahasiswa Islam Indonesia yang paripurna.

"Semoga kita bisa menjawab dan membahas itu dalam Muspimnas PMII. Karena ketika kita tidak membahasnya sekarang, kita harus menunggu dua sampai tiga tahun lagi menunggu Kongres dan menunggu Muspimnas," tambahnya.

Gus Abe mengakui, telah menginstruksikan kader harus menjawab tantangan tersebut sekarang. Maka seluruh rayon, komisariat hingga cabang untuk membawa gagasan masing-masing. Tidak lain bertujuan untuk mengembangkan organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia ini.

"Harapannya memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita bersama. Selain itu juga merespon isu eksternal pada hari ini," imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Kabupaten Tulungagung Maryoto Birowo, Rektor UIN SATU Prof. Dr. Maftukhin, Ketua Umum PB PMII masa khidmat 2021-2024 Muhammad Abdullah Syukri, Majlis Pembina Nasional PB PMII Abdul Muhaimin Iskandar, dan Wakil Menteri Agama KH. Zainut Tauhid Sa’adi.

Baca juga : Gubernur Sumbar: Harga Beras Naik Karena Permintaan Tinggi

Sementara itu, di hadapan pengurus PMII, Wamenag mengingatkan tren konservatisme di kalangan milenial. Wamenag mengingatkan PMII pentingnya penguatan moderasi beragama dalam pemahaman teks-teks keagamaan dan kehidupan sosial kalangan mahasiswa.

"Peran mahasiswa sangat penting sebagai katalisator mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin," paparnya.

Selain konservatisme, Wamenag juga mengingatkan PMII akan tantangan revolusi industri 4.0, society 5.0, pasar bebas internet, serta kompetisi dagang global yang semakin terbuka.

Sehingga PMII sebagai wadah pergerakan mahasiswa harus cepat merespon jika tidak ingin tertinggal atau ditinggalkan oleh anggotanya yang telah memiliki ekspektasi serta orientasi masa depan yang berbeda.

Wamenag juga berharap Muspimnas PMII ini akan menghasilkan keputusan atau dokumen strategis yang dapat melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang mampu menjawab tantangan dan peluang Indonesia dalam kancah dunia global. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.