Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Damaikan Koalisi Perubahan

Anies Pakai Jurus Makan Nasi Padang

Sabtu, 19 November 2022 07:30 WIB
Anies Baswedan melakukan pertemuan dengan tim kecil Koalisi Perubahan di Rumah Makan Padang Pagi Sore, di kawasan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin. Hadir juga, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya (kanan) dan Wakil Majelis Syura PKS Sohibul Iman.
Anies Baswedan melakukan pertemuan dengan tim kecil Koalisi Perubahan di Rumah Makan Padang Pagi Sore, di kawasan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin. Hadir juga, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya (kanan) dan Wakil Majelis Syura PKS Sohibul Iman.

 Sebelumnya 
Komentar dari NasDem juga sejuk. Ketua Ketua DPP NasDem Willy Aditya merasa hubungan partainya dengan Demokrat dan PKS tidak ada masalah. Komunikasi di tim kecil juga masih intens. Menurutnya wajar-wajar saja, jika dalam perjalanannya ada mis atau kesalahan dalam komunikasi.

"Tapi kami tidak ingin masuk angin, apalagi kami ini bukan domba, jadi eng­gak suka diadu," kata Willy, kemarin.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid memastikan, hubungan antara NasDem dan Demokrat masih mesra. Terbukti kedua elite parpol ini masih bisa makan semeja RM Padang ber­sama Anies, kemarin siang.

Baca juga : Dari Sudut Pandang Manapun, Pertemuan Anies-Gibran Sangat Baik

Menurutnya, ketegangan yang sempat terjadi antara Demokrat dan NasDem adalah hal biasa, bagian dari dinamika. Karena setiap parpol punya jagoan masing-masing. "Ya sejauh ini guyup," sambungnya.

Lalu figur siapa yang akan ditunjuk Anies jadi cawapres? Anies mengatakan, masih terlalu dini menentukan sia­pa calon pendampingnya. Ia mengaku tak mau buru-buru. Karena belajar dari pengalaman Pilpres yang sudah 18 ta­hun berjalan sejak reformasi, cawapres selalu ditentukan di menit-menit akhir.

"Tidak ditentukan satu setengah tahun sebelumnya kan. Selalu ketika menjelang waktunya," ujar Anies, kemarin.

Baca juga : NasDem Main Api Nih

Setidaknya, sebut Anies ada 2 alasan kenapa posisi Cawapres ditentukan paling belakangan. Pertama, karena di menit-menit akhir koalisi sudah sema­kin solid. “Kedua, kita tahu siapa saja yang berpotensi menjadi kompetitor. Dari situ kemudian ketemu kombinasi pasangan yang tepat," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyentil Nas­Dem perihal calon pendamping Anies. Ia meminta, agar NasDem tidak mengobral posisi cawapres ke pihak lain, se­lain yang sudah dibicarakan di koalisi.

"Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, NasDem menawarkan sana-sini," sentil Andi Arief di akun Twitter-nya, yang dilihat kemarin. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.