Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pengamat Nilai Erick Thohir Bisa Mengakomodir Pemilih Islam
Sabtu, 19 November 2022 09:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai sebagai salah satu tokoh yang diharapkan masyarakat dapat membawa perubahan, terutama dalam mengakomodir suara dari kalangan umat Islam di Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan Deputi Direktur Eksekutif Populi Center Rafif Pamenang Imawan, menanggapi soal dukungan kepada Erick Thohir untuk maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Baca juga : Pengamat: Pasangan Ganjar-Airlangga Paling Ideal
Rafif mengatakan, latar belakang Erick Thohir yang non partai politik (parpol) dinilai menjadi kunci dalam menyeimbangkan setiap kepentingan. Karakteristik kepemimpinan dari Erick Thohir tidak perlu diragukan lagi.
“Erick Thohir masuk basis dukungan kepada kelompok-kelompok Islam tetapi dari sisi yang lebih praktis,” kata Rafif di Jakarta, dikutip Sabti (19/11).
Baca juga : Erick, Kalau Mau Bisa Jadi Bos PSSI
Maka dari itu, hadirnya sosok Erick Thohir dalam pucuk hirarki kepemimpinan di Tanah Air tentu bakal menciptakan dampak positif besar. Terutama, untuk dapat menjadi pemersatu pemilih Islam dari berbagai kelompok.
Terlebih gaya kepemimpinan Erick Thohir yang terbuka membuatnya mudah diterima oleh berbagai kelompok masyarakat. Sehingga menjadi daya tarik untuk bisa menyatukan suara umat.
Baca juga : Maruarar Sirait: Erick Thohir Punya Hati Untuk Sepak Bola
Selain itu banyak kelompok masyarakat Islamis yang mudah dirangkul untuk membangun kolaborasi demi mendorong kemajuan bangsa nantinya. Misalnya saja, seperti kalangan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) serta Muhammadiyah.
“Kita sudah tahu misalnya, jarang kelompok Islam atau misalnya warga Nahdiyin atau Muhammadiyah yang sebenarnya terbebas dalam dunia BUMN atau bisnis,” pungkas Rafif. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya