Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Tambang Ilegal

Mahfud: Akui Saja Ada Senior Yang Jadi Beking

Rabu, 14 Desember 2022 07:30 WIB
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. (Foto: Antara).
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan ada oknum aparat senior yang menjadi beking tambang ilegal.

Persoalan ini, menurutnya, sebenarnya sudah sejak lama dan menjadi rahasia umum. Namun, banyak pihak yang menutup mata lantaran kesulitan dalam memberantasnya.

“Saya katakan lho kenapa kita berpura-pura, bahwa ini ada beking. Kita enggak bisa selesaikan karena senior yang beking, kenapa kita pura-pura,” ujar Mahfud di Hotel Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin.

Baca juga : Gus Halim: Transmigrasi Masih Fokus Pada Revitalisasi Kawasan Eksisting

Mahfud menambahkan, oknum aparat juga kerap membekingi penarikan pungutan liar terhadap penduduk di suatu daerah.

Sayangnya praktik tersebut dibiarkan terus terjadi. Lantaran tidak ada yang berani menindak. Padahal menurutnya, hal semacam ini seharusnya menjadi tanggung jawab semua pihak.

“Kenapa kita pura pura, mari kita selesaikan ini, atau akui bahwa ini njlimet ini masa lalu, sehingga kita harus buat batas yang bisa kita tindak itu apa,” sambungnya.

Baca juga : Soal Tambang, Sambo Masih Nyerang

Sebelumnya sempat viral soal beking tambang ilegal yang dibongkar Ismail Bolong. Nyanyian Ismail menarik perhatian, karena menyeret sejumlah nama perwira tinggi di Mabes Polri.

Ismail adalah anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda, Kalimantan Timur. Lewat rekaman video, dia mengaku menyetorkan dana miliaran rupiah ke Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Menurut Ismail, dana tersebut berasal dari tambang batubara ilegal yang dikelola di Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Baca juga : Komnas HAM: Keamanan Manusia Perlu Jadi Perhatian

Video ini pertama kali diputar dalam acara diskusi bertajuk Persekongkolan Geng Tambang di Polisi dan Oligarki Tambang yang diselenggarakan Lembaga Indonesian Club. Video tersebut pun viral di media sosial.

Dalam video berdurasi singkat itu, Ismail mengaku sebagai pengepul batubara dengan omset Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar setiap bulannya. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan K­abareskrim mengenai usahanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.