Dark/Light Mode

Kasus Gagal Ginjal Akut Turun

Epidemiolog: BGS Hebat!

Senin, 7 November 2022 07:55 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Setkab)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus gagal ginjal akut pada anak tiba-tiba saja menyentak publik. Penyakit ini menghantui para orang tua. Namun, berkat kesigapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS), kasus ini mengalami penurunan.

Betapa tidak, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 3 November 2022, tercatat 323 kasus yang terdeteksi di 28 provinsi, sejak Agustus 2022. Sebanyak 190 di antaranya, atau setara 59 persen, berakhir dengan kematian.

Namun, di tengah kepelikan situasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berhasil menjalankan dua langkah cepat.

Dua langkah yang dilaku­kan Kemenkes bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rumah sakit dan profesi lain seperti epidemiolog, apoteker dan toksikologi itu, menjadi kunci penanganan kasus gagal ginjal akut.

Baca juga : Kasus Gagal Ginjal Akut Turun, Langkah Cepat Menkes Diapresiasi

Langkah pertama, Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran untuk menghentikan penggu­naan obat sirup kepada selu­ruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Organisasi Profesi Kesehatan pada 18 Oktober 2022.

Hal itu menyusul terdeteksinya cemaran dua senyawa, yakni etilen glikol dan dietilen glikol pada sirup obat batuk anak di Gambia, Afrika.

Kedua, Kemenkes memutus­kan menggunakan antidotum Fomepizole, yang diberikan secara gratis sebagai bagian dari terapi/pengobatan pada pasien ginjal akut.

Hasilnya, mayoritas pasien mengalami perbaikan signifikan. Pasien yang tidak bisa buang air kecil, kini sudah bisa pipis.

Baca juga : Kasus Gagal Ginjal Akut Tembus 300, Pemerintah Wajib Bertanggung Jawab

Dua langkah cepat itu, terbukti ampuh menurunkan kasus ginjal akut, secara signifikan. Saat ini, total pasien sembuh 99 orang dan 34 orang masih dirawat.

“Kemarin, kenaikan kasus bisa mencapai 75 sampai 100 pasien. Tapi, setelah 18 Oktober, hanya tercatat 4-5 kasus. Saat ini, di bawah lima kasus,” terang Jubir Kemenkes Muhammad Syahril, Jumat (4/11).

Menurutnya, penurunan kasus tidak hanya terjadi pada kasus harian, juga terjadi pada kasus yang dirawat dan kasus kema­tian. “Bahkan, ada daerah yang seluruh kasusnya telah sembuh,” imbuhnya.

Langkah hebat Kemenkes yang dimotori Menteri Budi Gunadi Sadikin, mendapat acungan jempol dari Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono.

Baca juga : 190 Orang Meninggal, Tersebar Di 28 Provinsi

Pandu tak segan memuji Budi Gunadi Sadikin sebagai menteri hebat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.