Banteng Tak Tergoyahkan

RM.id  Rakyat Merdeka - Keluarga Banteng layak senang. Soalnya, di papan survei pemilu legislatif (Pileg) 2024, PDIP diprediksi akan menang hattrick alias tiga kali berturut-turut: Pemilu 2014, 2019, dan 2024.

Prediksi itu berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) teranyar yang memperlihatkan elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri kokoh di puncak. Elektabilitas Banteng tak tergoyahkan. 

Survei SMRC ini digelar pada 3-11 Desember 2022 dengan mewawancarai 1.029 responden. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error  +-3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan, dalam survei ini responden disodorkan 18 partai politik kemudian ditanya jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang, partai atau calon dari partai mana yang akan anda pilih?  Hasilnya elektabilitas PDIP berada di urutan pertama dengan dukungan 24,1 persen. Dari survei ini diketahui hanya PDIP yang mendapat elektabilitas dua digit dengan raihan di atas 20 persen. Elektabilitas parpol lain berada di bawah 10 persen. 

"Jadi jaraknya signifikan dari PDIP, kita sangat yakin atau PDIP masih mendapat dukungan paling besar dari masyarakatnya," kata Deni, dalam paparan hasil survei bertajuk “Trend Elektabilitas Partai” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, kemarin.

Baca juga : Keren, City Vision Suguhi Pandangan Eksotis Di Jantung Jakarta

Di posisi kedua, ketiga, dan keempat secara berturut-turut ditempati Golkar 9,4 persen, Gerindra 8,9 persen, dan Demokrat 8,9 persen. Kata Deni, elektabilitas Golkar, Gerindra, dan Demokrat sangat tipis atau tidak berbeda signifikan karena hanya berselisih 0-0,5 persen. Ketiga partai ini bersaing ketat untuk memperebutkan posisi kedua.

"Jadi tidak bisa disimpulkan mana lebih kuat, yang pasti 3 partai ini bersaing ketat untuk memperebutkan posisi kedua setelah PDIP," ujarnya.

Di papan tengah, PKS dan PKB juga bersaing ketat. PKS menempati posisi kelima dengan 6,2 persen disusul PKB di posisi keenam dengan 6,1 persen. Di posisi selanjutnya ada  Perindo 4,6 persen; Nasdem 3,2 persen; PPP 2,9 persen; dan PAN 1,7 persen. 

Dengan melihat hasil survei ini, NasDem, PPP dan PAN terancam tak lolos ke parlemen karena suara mereka di bawah ambang batas parlemen sebesar  4 persen. Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1 persen. 

Deni menambahkan, dari hasil survei diketahui elektabilitas PDIP cenderung meningkat dibanding Pemilu 2019 yang saat itu mendapat 19,3 persen suara. Begitu juga dengan elektabilitas Demokrat yang sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen.  Sementara partai-partai lain yang ada di parlemen cenderung menurun.  

Baca juga : Maung Bandung Terkam Macan Putih 3-0

Namun demikian, lanjut Deni, setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan. Soalnya masih ada sekitar 20,9 persen warga yang saat ini belum menentukan pilihan. Menurut dia, angka itu biasanya akan berkurang jika masa kampanye sudah mulai.

"Sebanyak 20,9 persen, masih wait and see. Ini cukup banyak. Biasanya kecenderungannya akan mulai berkurang ketika masuk kampanye resmi," ujarnya.

Bagaimana PDIP menanggapi hasil survei ini? Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengapresiasi, hasil survei tersebut. Kata dia, partainya memang menargetkan menang tiga kali alias hattrick di Pemilu 2024. Anggota Komisi XI DPR ini pun optimis target itu bisa tercapai. 

"Tentu kami terus mengikuti hasil-hasil survei lembaga lain. Yang penting kami tidak boleh lengah atau terlena," kata Hendrawan, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Menurut Hendrawan, untuk mencapai target itu, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah menginstruksikan dengan tegas dan jelas agar semua kader pada kapasitas masing-masing untuk turun melakukan kerja-kerja politik kebangsaan dan kerakyatan. "Semua kader juga diinstruksikan menjalankan koordinasi tiga pilar partai (struktur, legislatif, dan eksekutif)," ujarnya.  

Baca juga : Bunga Citra Lestari, Ashraf TakTergantikan

Untuk mencapai target ini, PDIP memang rajin menggelar konsolidasi. Hampir tiap bulan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turun ke daerah melakukan konsolidasi. Awal bulan ini misalnya, Hasto menggelar rapat kerja daerah, di  Banjarmasin. Dalam rapat itu hadir anggota DPRD dari PDIP, pengurus DPD, DPC PAC, dan organisasi sayap partai.

Dalam pidatonya, Hasto menginstruksikan seluruh Tiga Pilar PDIP   untuk semakin membuka jalan kemenangan di Pemilu 2024 dengan rajin turun ke bawah untuk meraih kepercayaan rakyat. Dia menyebut partai ingin mencetak sejarah, yakni memenangkan pemilu 3 kali berturut-turut atau hattrick dalam Pemilu 2024.

"Semuanya harus bergerak dalam satu rampak barisan, dalam tradisi demokrasi yang dipimpin oleh ideologi melalui arahan, keputusan, dan instruksi Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri," ucap Hasto. “Perkuat komunikasi politik ke bawah, bangunlah jalan bagi masa depan, tiada hari tanpa konsolidasi,” tegas Hasto. 

Pengamat Politik Indonesia Public Institute Karyono Wibowo mengatakan, peluang PDIP mencetak hattrick memang sangat terbuka. Kata dia, Megawati pastinya akan berjuang sekuat tenaga agar PDIP menang pemilu legislatif dan pilpres 3 kali berturut turut. "Megawati akan mewujudkan impian itu sebagai legacy," kata Karyono, kemarin. 

Untuk mencapai target itu, lanjut dia, Megawati akan mengambil keputusan tepat, termasuk dalam penentuan capres. Mega tak akan gegabah mengambil keputusan. "Tentu ada banyak pertimbangan dalam membuat keputusan mengusung pasangan calon presiden agar bisa menang hattrick, di antaranya adalah mempertimbangkan aspek elektabilitas selain pertimbangan integritas dan kapabilitas. Sebab, tidak mungkin bisa menang hattrick tanpa mempertimbangkan tiga aspek tersebut," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.