Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Siap Produksi

Menteri Teten: Minyak Makan Merah Bisa Atasi Stunting

Rabu, 9 November 2022 13:01 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) memperlihatkan minyak makan merah. (Foto: Ist)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) memperlihatkan minyak makan merah. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki berharap, pabrik minyak makan merah segera operasi. Menurut dia, pembangunan pabrik minyak makan merah memberikan banyak manfaat.

“Pertama memberikan kesejahteraan kepada petani sawit, lalu menyuplai minyak makan merah kepada masyarakat, dan menyediakan pangan yang lebih sehat,” ujar Teten seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/11).

Menurut Teten, dengan beroperasinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang bakal mengolah Crude Palm Oil (CPO), minyak makan merah bisa segera digunakan per Januari 2023. Produk minyak makan merah yang dikembangkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah memperoleh sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Sertifikasi Nasional (BSN).

Menurut Teten, selama ini petani sawit hanya menjual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke industri besar yang sudah menguasai pabrik CPO hingga produksi minyak goreng (migor). Dengan adanya pabrik minyak makan merah, petani sawit yang tergabung ke dalam koperasi dapat menjual komoditas tersebut.

Jika nantinya pendekatan pengembangan bisnis dilakukan dengan memproduksi minyak makan sawit per 1.000 hektar sebanyak 10 ton per hari, maka bisa didistribusikan ke dua kecamatan di sekitar pabrik yang kini sedang dibangun di tiga titik area provinsi Sumatera Utara. Pertama di Kabupaten Asahan yang dikelola Koperasi Puja Sera, Kabupaten Langkat yang dikelola Koperasi Unggul Sejahtera, dan Kabupaten Deli Serdang oleh Koperasi Produsen Petani Indonesia

Baca juga : Setan Merah Babak Belur

“Ini akan mengubah struktur produksi sawit dan juga mempengaruhi kesejahteraan petani sawit karena petani boleh terlibat sampai hilirisasinya. Pemerintah juga dapat menyuplai minyak makan merah ke masyarakat dengan lebih baik karena 41 persen lahan sawit milik petani mandiri,” ucapnya.

Selain bermanfaat dari segi ekonomi, minyak makan merah disebut bermanfaat pula dari segi kesehatan menimbang ada kandungan pro vitamin A dan vitamin E yang tinggi. Dalam kandungan migor berwarna bening yang digunakan saat ini, lanjut dia, tidak ada pro vitamin A dan E karena nutrisi tersebut dibuang melalui proses bleaching. Padahal, kandungan vitamin A dan E berfungsi antara lain untuk mengatasi stunting.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pemerintah Indonesia mengimpor vitamin A dan E yang dipakai antara lain untuk menyelesaikan persoalan stunting. Padahal, negara tetangga Malaysia sudah lama memiliki minyak makan merah yang diekspor ke China guna mengatasi stunting.

Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM, Ahmad Zabadi menegaskan, minyak makan merah tidak dapat diproduksi selain oleh koperasi petani sawit. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 9098:2022 untuk minyak makan merah yang telah diterbitkan beberapa bulan lalu.

"Pada kesempatan konferensi pers sebelumnya dikatakan DED (Detail Engineering Design) sudah selesai, SNI juga sudah diterbitkan dan ini secara khusus sebutkan minyak makan merah hanya diproduksi oleh koperasi," katanya.

Baca juga : Menteri Siti Suarakan Aksi Kolaborasi Atasi Krisis Iklim

Zabadi menambahkan, saat ini piloting pembangunan pabrik minyak makan merah sudah dilakukan di tiga titik yakni di Kabupaten Asahan, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara.

Piloting ini dilakukan melalui kerja sama dengan PTPN III yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Tiga lokasi tadi sedang berproses untuk pembangunan pabrik minyak makan merah yang posisinya berdekatan dengan pabrik PPKS. 

“Sehingga suplai CPO untuk minyak makan merah tidak lagi memerlukan logistik yang memakan waktu karena hanya 100 meter rata-rata sehingga hanya perlu dialiri pipa saja. Sekarang dengan proses instalasi," kata Zabadi.

Dia menambahkan, meskipun di Sumatera saat ini tengah mengalami curah hujan yang tinggi, dapat dipastikan pembangunan piloting pabrik minyak makan merah masih berjalan sesuai dengan jadwal sehingga pada Januari 2023 akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Kemenkop UKM juga sudah melakukan demo masak bersama Chef Juna terkait penggunaan minyak makan merah.

Baca juga : COP-27, Menteri Siti Dorong Aksi Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim

Peneliti Hilirisasi PPKS, Frisda Rimbun Pandjaitan menjelaksan, minyak makan merah memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak, khususnya dalam kandungan pro vitamin A dan vitamin E. Kandungan ini dikatakan hampir tidak dimiliki oleh minyak makan lain di dunia.

"Ini hampir tidak dipunyai minyak manapun di dunia, hanya minyak sawit yang punya. Lebih powerfull. Selain itu mengandung fitosterol dan squalen yang mengatur metabolisme antara lemak jahat dan baik sehingfa jadi ada balancing," ujar Frisda.

Menurutnya, minyak makan merah merupakan harta karun di Indonesia yang akan diangkat kembali. Pilot project ini tegasnya, merupakan jalan yang paling cepat untuk memperbaiki gizi atau nutrisi dalam makanan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.