Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Angkutan Massal Bandung Raya Go Green Mulai Beroperasi

Minggu, 25 Desember 2022 18:58 WIB
Gubernur Ridwan Kamil (pakai topi) peluncuran Angkutan Massal Bandung Raya Go Green di Kota Bandung, Sabtu (24/12). (Foto: Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Ridwan Kamil (pakai topi) peluncuran Angkutan Massal Bandung Raya Go Green di Kota Bandung, Sabtu (24/12). (Foto: Humas Pemprov Jabar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, angkutan massal di kawasan Bandung Raya mulai dioperasikan secara aktif per hari ini, Sabtu (24/12).

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, hal ini sebagai solusi masterplan karena mayoritas penduduk di kawasan Bandung menggunakan transportasi pribadi mencapai sekitar 84 persen.

"Dalam hitungan 20 sampai 30 tahun, kalau ini dibiarkan, ketika keluar rumah semua kena macet," ujar Kang Emil usai peluncuran Angkutan Massal Bandung Raya Go Green di Kota Bandung, seperti dilansir jabarprov.go.id, Sabtu (24/12).

Baca juga : Tolak Desakan Reshuffle, NasDem: Syahrul dan Siti Nurbaya 2 Menteri Berprestasi

Menurutnya transportasi massal ini memiliki berbagai jenis yang disesuaikan dengan kondisi dataran dan cekungan jalan seputar Bandung Raya, sehingga ada perbedaan dengan kota besar lainnya dan memiliki banyak tantangan tertentu.

"Di Bandung berbeda dengan Jakarta, Semarang atau Surabaya yang tanahnya datar dan jalannya lebar. Cekungan Bandung atau kawasan Bandung Raya ini jalanya kecil-kecil, berkelok-kelok, dan berbukit-bukit", ujar Kang Emil.

Menurutnya, kawasan Cekungan Bandung meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Baca juga : Mentan Lepas Ekspor Sarang Burung Walet Ke China Senilai 8 M

Ia menambahkan, BRT (Bus Rapid Transit) secara aktif sudah beroperasi menggunakan 8 bus listrik dengan kapasitas 25 penumpang per bus. Sedangkan untuk transportasi antar regional akan ada LRT (Lintas Rel Terpadu) yang sudah disepakati rutenya.

"Awal Januari 2023 para kepala daerah Bandung Raya akan berhimpun untuk menyepakati anggaran, juga komitmen operasional dan lain-lain," ujarnya.

Adanya kekhawatiran terhadap ekosistem angkutan umum (angkot), Kang Emil mengimbau, mereka akan dikonversikan ke dalam bus BRT, dan sopirnya menjadi bagian konsorsium transportasi publik.

Baca juga : Lagi, UIN Bandung Raih Rekor MURI Panen Guru Besar

"Waktu jadi sopir angkot pendapatannya sekian, nanti jadi sopir bus pendapatannya juga sekian, hanya berubah yang tadinya sopir angkot nanti menjadi sopir bus," pungkas Kang Emil.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.