Dark/Light Mode

Top, Dipimpin Ganjar, Kearsipan Jateng Diakui UNESCO

Kamis, 29 Desember 2022 11:41 WIB
Kepala Arsip Nasional RI (ANRI) Imam Gunarto Dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Kamis (29/12). (Foto: Ist)
Kepala Arsip Nasional RI (ANRI) Imam Gunarto Dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Kamis (29/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kearsipan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kembali mendapat pengakuan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di bawah kepemimpinan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Kali ini, arsip yang diakui yakni milik Pusat Rehabilitasi Dr Suharso Surakarta tahun 1950-1980.

Kepala Arsip Nasional RI (ANRI) Imam Gunarto menjelaskan, sebelumnya arsip Jateng terkait Candi Borobudur juga diakui UNESCO pada 2017 lalu. Imam pun mengapresiasi Ganjar dan jajaran pemerintahan Jateng yang arsipnya berhasil memperoleh pengakuan dari UNESCO.

"Nah ini betul-betul perjuangan teman-teman kearsipan Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Pak Gubernur bisa memperoleh pengakuan UNESCO," kata Imam di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Kamis (29/12).

Baca juga : Di Depan Wapres, Ganjar Pamerkan Komitmen Jateng Fasilitasi UMKM

Imam mengatakan, Jateng termasuk povinsi yang berhasil mengarsipkan dokumen sejarah. Terkait arsip Pusat Rehabilitasi Dr Suharso Surakarta, Imam menyebut dokumen itu menjelaskan bagaimana perjuangan kemanusiaan di masa silam.

"Ada 25 negara yang ngevote dan kita termasuk yang berhasil karena semua ngevote karena nilainya arsip suharso ini memanusiakan manusia yang cacat akibat perang waktu itu, sehingga dia bisa hidup kembali, bisa gairah kembali menjalani hidupnya lebih baik," kata Imam.

Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa arsip memiliki peran penting dalam merekam semua kejadian, termasuk soal kemanusiaan. Seperti kata Bung Karno, kata Ganjar, sejarah tidak boleh hilang dan dilupakan.

Baca juga : Produksi Padi Besar, Ganjar Tegaskan Jateng Tak Perlu Terima Beras Impor

"Ada sejarah yang tidak boleh hilang dan manusia hurus tahu karena ini peradaban manusia. Ternyata banyak sekali pribadi, lembaga, yang punya dedikasi yang sangat tinggi untuk kemanusiaan dan dunia mengakuinya melalui UNESCO," katanya.

"Dengan arsip yang sangat bagus, dan kemudian kita menunjukkan sebuah sesuatu kepada dunia, apalagi yang punya nilai kemanusiaan, punya nilai mungkin pada pengetahuan, pada lingkungan dan sebagainya," sambung Ganjar.

Ganjar pun berkomitmen untuk menjaga dan memberikan yang terbaik terkait kearsipan di Jateng. Menurut Ganjar, Indonesia bisa memengaruhi dunia melalui kearsipan yang terbaik.

Baca juga : Top, Ditjen Bina Marga Didaulat Jadi Pengelola SBSN Terbaik 2022

"Kalau ini secara kearsipan bisa ditunjukkan, datanya bagus, kita sampai ke UNESCO, kita bisa mempengaruhi dunia. Bukan dunia yang mempengaruhi Indonesia," kata Ganjar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.