Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

IPK Indonesia Merosot 4 Poin, KPK: Tak Ada Hubungannya Dengan TWK

Jumat, 3 Februari 2023 17:10 WIB
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri. (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri. (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah, merosotnya corruption perception index (CPI) atau indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia, disebabkan polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) yang membuat 57 pegawai lembaga antikorupsi diberhentikan pada 2020 lalu.

Diketahui, IPK Indonesia merosot empat poin dari sebelumnya 38 poin menjadi 34 pada 2022. Skor 0 berarti sangat korup dan 100 sangat bersih.

"Mengenai skor IPK, ada yang mengiring narasi seolah-olah kemudian ini menjadi kesalahan KPK semata bahkan ada yang menarasikan dengan dirinya beberapa waktu lalu misalnya tes wawasan kebangsaan dan sebagainya yang jauh sebenarnya dari persoalan IPK, tes wawasan kebangsaan dua tahun yang lalu, IPK ini tahun 2022," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Jumat (3/2).

Baca juga : Persis Solo Vs Bhayangkara, Laskar Sambernyawa Butuh Mental Kuat

Ali menyebut, polemik TWK terjadi pada 2020. Sementara IPK Indonesia sempat naik tipis pada 2021 menjadi 38 dari tahun sebelumnya 37.

"Tentu kan tahun 2021 yang lalu bisa kemudian masih relevan, tetapi kan 2021 sempat ada kenaikan mengenai IPK ini. Di 2022 ini memang kemudian turun 4 poin," imbuhnya.

Jubir berlatar belakang jaksa ini mengklaim, penilaian IPK mencakup berbagai aspek, yang dipengaruhi oleh berbagai variabel. Untuk itu, penilaian IPK merupakan capaian kinerja dari berbagai institusi.

Baca juga : IPK Merosot 4 Poin, Indonesia Turun Ke Peringkat 6 Asia Tenggara

"Sekali lagi capaian kinerja dari berbagai institusi termasuk KPK, termasuk juga situasi kondisi politik, kemudian ekonomi maupun sosial masyarakat," tutur Ali.

Untuk itu, diingatkan Ali capaian IPK merupakan tanggung jawab sekaligus peran bersama, seluruh elemen masyarakat.

KPK sendiri terus mendorong penguatan dan kerja-kerja kolaboratif dengan berbagai pihak dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Baca juga : Tekuk Borneo FC, Maung Bandung Puncaki Klasemen

"Kalau dari KPK sendiri, kami juga kemudian seringkali menyampaikan aspek strategi yang disampaikan KPK," paparnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.