Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jadikan Imlek Sebagai Momentum Suka Cita Kebangsaan

Sabtu, 28 Januari 2023 14:01 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPP PITI) H Denny Sanusi (Foto: Istimewa)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPP PITI) H Denny Sanusi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perayaan Tahun Baru Imlek juga dikenal dengan Lunar New Year atau Spring Festival baru saja dilalui. Perhelatan yang biasa dilakukan etnis Tionghoa ini merupakan kegiatan atau budaya rutin yang biasa dilakukan untuk menyambut pergantian tahun dalam penanggalan kalender China.

Imlek dirayakan seluruh etnis Tionghoa di penjuru dunia dan tidak terbatas agama tertentu saja. Hal ini pula disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPP PITI) H Denny Sanusi selaku tokoh agama dan tokoh masyarakat etnis Tionghoa.

“Imlek itu adalah suatu perayaan tahun baru yang dikhususkan untuk etnis Tionghoa dan biasanya dilaksanakan secara lintas agama. Maksudnya, etnis Tionghoa di seluruh dunia itu merayakan Imlek. Imlek itu bukan suatu perayaan atau ritual agama tertentu. Imlek adalah perayaan biasa, merayakan keberhasilan dan kesyukuran, seperti perayaan tahun baru,” ujar Denny, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (28/1).

Baca juga : Jalankan Titah Presiden, Mendagri Minta Daerah Ciptakan Branding

Denny melanjutkan, semangat Imlek sejatinya bisa dilihat dari isinya, yaitu orang-orang bersilaturahmi dan berkumpul dengan semua keluarga besar setahun sekali. Kebiasaan silaturahmi juga diajarkan semua agama, termasuk Islam.

Semangat itulah yang dilaksanakan di perayaan Imlek. Di,samping itu, pihaknya juga melakukan interaksi sosial dengan bertemu sanak saudara.

“Kita juga saling memberikan hadiah, bagi yang mampu akan memberikan kepada yang kurang mampu. Bagi yang sudah berkeluarga akan memberikan hadiah kepada yang belum berkeluarga. Bagi yang tua akan memberikan hadiah kepada yang muda. Tradisi-tradisi inilah yang kita lihat sangat positif, yang kita harus jaga dan lestarikan,” ujar Denny.

Baca juga : Mahfud Uraikan Pemikiran Mbah Hasyim Soal Jihad Pertahankan Keutuhan Bangsa

Menurutnya, dengan ditetapkannya Imlek sebagai hari libur nasional, merupakan suatu kemajuan bagi kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini melanjutkan, semangat Imlek harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Misalnya dalam hal menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam bermasyarakat, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara akan semakin nyaman dan damai. Hal ini perlu diterapkan di seluruh tatanan masyarakat, mulai dari yang paling bawah hingga atas. Semangat ini juga perlu didukung oleh contoh dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

“Komitmen kita itu satu, bagaimana menjaga NKRI tetap utuh sebagai negara kesatuan, harmonis, dan menuju ke arah cita-cita bangsa menjadi negara yang adil dan makmur sesuai dengan undang-undang kita. Dengan bahasa agama, negara yang ghofururrahim, negara yang barokah. Itu tujuan dan cita-cita kita sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama. Jadi kita berharap di tahun kelinci ini, ke depan itu kita hidup di masyarakat bernegara dan berbangsa dapat lebih baik lagi,” kata Denny mengakhiri.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.