Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bentengi Masyarakat Dari Narasi Intoleransi Dengan 5 Vaksin Ideologi

Rabu, 1 Maret 2023 21:21 WIB
Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar Suku Bangsa Kalimantan Selatan, Aliansyah Mahadi (Foto: Istimewa)
Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar Suku Bangsa Kalimantan Selatan, Aliansyah Mahadi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar Suku Bangsa (IKASBA) Kalimantan Selatan, Aliansyah Mahadi melihat, kondisi terkini di ruang publik semakin mengkhawatirkan dengan banyaknya provokasi mengatasnamakan agama. Untuk mengatasi ini, dia mendorong dilakukan percepatan vaksinasi ideologi guna membentengi masyarakat agar tidak mudah tersulut, bertindak intoleran dan menempuh kekerasan sebagai jalan akhir.

“Tentunya vaksinasi ideologi itu adalah suatu kewajiban dan keharusan untuk saat ini. Lima vaksin ideologi seperti yang dikampanyekan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) harus dikembangkan dalam praktik, jangan hanya dalam pengertian saja. Saya pikir semua lapisan perlu mendapatkan prioritas untuk vaksinasi ideologi itu,” ujar Aliansyah, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (1/3).

Lima vaksinasi itu selama ini gencar dikampanyekan BNPT. Pertama, transformasi wawasan kebangsaan. Kedua, revitalisasi nilai-nilai Pancasila. Ketiga, transformasi moderasi beragama. Keempat, transformasi akar kebudayaan bangsa. Kelima, transformasi pembangunan kesejahteraan.

Baca juga : Kurangi Sampah Masyarakat, APP Sinar Mas Gandeng Bank Sampah Digital

“Sebenarnya, transformasi-transformasi seperti apa yang disampaikan oleh Kepala BNPT beberapa waktu lalu sangat benar. Artinya secara pelan-pelan kita perlu untuk melakukan perubahan,” ujar Aliansyah.

Pria yang akrab disapa Didit ini menilai, kondisi sosial masyarakat terkini yang kerap menjadikan kekerasan seolah menjadi karakter dalam menyelesaikan masalah dipengaruhi terbatasnya ilmu yang dimilik. Selaini itu, minimnya pengalaman dan pengetahuan masyarakat atas beberapa isu yang bergulir, termasuk isu agama yang sengaja didompleng oleh oknum dalam suatu konflik juga menjadi masalah.

“Karena agama itu benar dan bersifat komprehensif, rahmat bagi semua dan semesta alam. Selain itu, agama juga sangat menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan serta menjadi penyejuk bangsa dan negara. Sehingga agama ini sebenarnya adalah kunci utama bahwa agama itu sejatinya memang dapat menyelesaikan konflik, bukan jadi konflik,” jelasnya.

Baca juga : YLKI: Masyarakat Sudah Terbiasa dengan Harga BBM Nonsubsidi Fluktuatif

Sejatinya, lanjut dia, bangsa Indonesia sejak lama memiliki karakter yang santun, beradab, berbudaya, dan sangat toleran. Sehingga sangat disayangkan jika kultur masyarakat itu luntur tergerus pengaruh kepentingan sebagian kelompok yang ingin memecah belah bangsa.

“Sekarang ini karena mungkin masih ada kepentingan kelompok, berpikir mikro dan masih berpikir tentang kelompoknya dan mereka tidak berpikir secara makro atau terhadap masalah nasional,” tuturnya.

Oleh karena itu, Didit berharap pemerintah mampu melakukan pemerataan vaksinasi ideologi yang juga didukung segenap tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan termasuk komponen dan lembaga pemerintah. Tentunya dengan memberikan narasi sederhana atau mencontohkan keteladanan terhadap hal-hal yang baik.

Baca juga : Babat Habis Mafia Bola, Kapolri Tegaskan Siap Bersinergi Dengan PSSI

“Lalu juga memberikan masukan dan banyak memberikan solusi terhadap suatu permasalahan bangsa. Sehingga vaksinasi ini harus dilakukan secara operasional dan bukan sekedar bentuk narasi-narasi saja apa ada aktualisasi di lapangan,” jelasnya.

Didit juga mendukung penuh agar pemerataan percepatan vaksinasi ideologi dapat dilakukan, sebagaimana hal ini juga telah menjadi perhatian dari IKASBA sejak lama. Dia optimis, upaya yang demikian akan mampu mengembalikan serta menumbuhkan kembali karakter bangsa yang berbudi luhur.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.