Dark/Light Mode

Tak Bebaskan Pilot Susi Air, Kini Sandera 4 Pekerja Tower

Teroris Papua Tambah Songong

Minggu, 14 Mei 2023 08:00 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. (Foto: Ist).
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. (Foto: Ist).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tak berhenti berulah. Malah tambah songong. Belum juga membebaskan pilot Susi Air, kini mereka menyandera empat pegawai PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) yang sedang membangun tower Base Transceiver Station (BTS) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

Penyanderaan terjadi pada Jumat (12/5) pukul 09.00 WIT. Awalnya, enam orang pekerja Tower BTS yang dipimpin oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang Alverus Sanuari, berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan Pesawat Elang Air pada pukul 08.30 WIT. Namun, saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, langsung dihadang oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok teroris Papua. Kelompok tersebut menggunakan senjata tajam, seperti parang, dan melakukan kekerasan fisik terhadap tiga orang pekerja.

Baca juga : DPR Sarankan Pemerintah Pakai Cara Luar Biasa Basmi Teroris Papua

Alverus Sanuari beserta salah satu korban luka yang bernama Benyamin Sembiring, dibebaskan untuk kembali ke Oksibil. Mereka tiba di Bandara Oksibil sekitar pukul 11.00 WIT dan langsung dilarikan ke RS Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis. Empat orang masih disandera oleh kelompok tersebut. Dua di antaranya mengalami luka akibat penganiayaan. Mereka adalah Asmar dan Fery karyawan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS). Kemudian Peas Kulka (staf Distrik Okbab) dan Senus Lepitalem Distrik Borme.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, teroris Papua itu, meminta tebusan sebesar Rp 500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera. “Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, dan langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan cepat dan mengamankan keselamatan para sandera,” tambahnya.

Baca juga : Tegaskan Jokowi Tak Anti Kritik, KSP Persilakan Bima Yudho Kritik Pembangunan Di Lampung

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi telah mengadakan pertemuan untuk menentukan langkah yang akan diambil. Turut hadir Pemerintah Daerah yang diwakili Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin, Asisten 1 Nicolaus Urobmabin, tokoh adat setempat, serta satuan tugas TNI-Polri dan Ops Damai Cartenz.

Kapolres Mohamad Dafi mengatakan, Pemerintah daerah dan aparat keamanan telah menjalin komunikasi melalui tokoh adat Okbab setempat untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para korban. Upaya negosiasi dan penyelesaian secara damai menjadi prioritas. Namun, tetap memperhatikan hukum dan kebijakan yang berlaku.

Baca juga : Tak Pakai Operasi Militer Untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Alasan Panglima TNI

“Pemerintah berharap dapat mengatasi situasi ini dengan cepat dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat,” tutup Kapolres.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Donny Charles G menduga kelompok yang menyandera pekerja IBS berbeda dengan kelompok Kagoya. Mengingat, aksi Kagoya Cs hanya di sekitar Kabupaten Nduga, Yahukimo, Lany Jaya, dan Puncak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.