Dark/Light Mode

Tak Bebaskan Pilot Susi Air, Kini Sandera 4 Pekerja Tower

Teroris Papua Tambah Songong

Minggu, 14 Mei 2023 08:00 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. (Foto: Ist).
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. (Foto: Ist).

 Sebelumnya 
Identifikasi terhadap pelaku terus dilakukan. Keterangan dari Alverus dan Benyamin, Satgas Ops Damai Cartenz telah mengantongi ciri-ciri pelaku. Namun, mereka belum mengetahui secara rinci indentitasnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyayangkan terjadinya penyerangan dan penyanderaan pekerja IBS. Pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan TNI dan Polri terkait upaya pembebasan para sandera.

Johnny mengatakan, keamanan menjadi faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun infrastruktur di Papua. Dia menyebut, para pekerja perlu dikawal demi menjaga keselamatan dan keamanan selama pembangunan infrastruktur digital di sana.

Baca juga : DPR Sarankan Pemerintah Pakai Cara Luar Biasa Basmi Teroris Papua

Johnny menyampaikan, tahun lalu, delapan pekerja dibunuh, ada empat pekerja juga yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. “Tanpa jaminan keamanan yang memadai, akan berdampak pada demoralisasi atas personel dan engineers infrastruktur digital yang sedang membangun di Papua,” ucapnya.

Johnny menyebut keselamatan para pekerja yang saat ini belum diketahui keberadaannya itu menjadi prioritas utama. Dia mengatakan pembangunan infrastruktur digital di Papua dilakukan pemerintah pusat demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Apa tanggapan pakar soal kelakuan teroris Papua ini? Pakar Intelijen dan Terorisme Stanislaus Riyanta menilai, teroris Papua tambah songong. “Kejadian ini tidak bisa dibiarkan. Pemerintah harus tegas dalam menjaga dan menjamin keselamatan masyarakat,” katanya saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Tegaskan Jokowi Tak Anti Kritik, KSP Persilakan Bima Yudho Kritik Pembangunan Di Lampung

Tidak tegasnya sikap pemerintah dimanfaatkan mereka untuk terus berulah. Jika dibiarkan terus akan menjadi-jadi mereka.

“Tebusan kemungkinan untuk kepentingan mereka, tetapi ini tidak boleh dilakukan karena akan sangat mengutungkan KKB,” ujarnya.

Namun, karena ada nyawa yang harus diselamatkan, Stanislaus berharap agar Pemerintah melalui TNI-Polri melakukan cara-cara terbaik. “Harus melakukan segala upaya untuk menyelamatkan sandera dan korban kekerasan KKB. Dan secara paralel, Pemerintah melalui pemerintah daerah setempat melakukan dialog,” pungkasnya.

Baca juga : Tak Pakai Operasi Militer Untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Alasan Panglima TNI

Sebelumnya, KKB juga menyandera Pilot Susi Air, Captain Philips Max Mehrtens di Nduga, Papua. Diketahui, Pesawat PK-BVY milik maskapai Susi Air yang mengangkut barang dari Kabupaten Mimika diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro, Nduga, Papua Tengah, Selasa (7/2).

Belakangan, KKB menolak upaya negosiasi untuk membebaskan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut. Susi Pudjiastuti selaku pemilik Susi Air sudah hilang kesabaran. Jika keputusan berada di tangannya untuk menyelamatkan pilotnya sendiri, ia akan meminta bom kepada TNI. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.