Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Minta Barter Pilot Susi Air Dengan Duit+Senjata

Teroris Papua Makin Ngelunjak

Jumat, 24 Februari 2023 07:29 WIB
Para teroris Papua menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Merthens. (Foto: Istimewa)
Para teroris Papua menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Merthens. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) alias teroris Papua sudah kelewat batas. Dideketin dengan cara lembut, mereka malah semakin ngelunjak. Mereka meminta senjata api dan duit untuk dibarter dengan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens, yang disandera.

Kabar teroris Papua minta barter ini disampaikan Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri. Dia mengemukakan, hingga saat ini, Philip Mark Merthens masih disandera teroris Papua pimpinan Egianus Kogoya. Saat pihaknya melakukan negosiasi, teroris Papua itu meminta barter Merthens dengan senjata dan uang.

"Kami sudah mendapatkan informasi terbaru dari negosiator yang telah bertemu dengan Egianus dan dia minta tebusan uang dan senjata api," kata Fakhiri, di Timika, Papua, kemarin. 

Fakhiri menegaskan, permintaan para teroris Papua itu tidak akan dipenuhi. Sebab, kalau dipenuhi, justru berbahaya dan dapat mengganggu keamanan serta menimbulkan korban jiwa. "Sudah dipastikan tidak akan dipenuhi permintaan tersebut," tegas perwira tinggi Polri jebolan Akpol 1990 itu. 

Yang jelas, menurut Fakhiri, saat ini upaya pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru terus dilakukan dengan mengedepankan negosiasi guna menghindari jatuhnya korban. "Butuh waktu untuk menuntaskannya, tapi itu dibutuhkan agar upaya pembebasan pilot Susi Air berhasil dilakukan tanpa ada korban jiwa," tegasnya. 

Baca juga : Danau Toba Makin Dilirik Dunia

Fakhiri menjelaskan, 16 hari pasca pesawat Susi air dibakar di Lapangan Terbang Paro dan pilotnya disandera KKB Egianus, pola pendekatan negosiasi persuasif terus dilakukan TNI Polri. 

"Hal utama adalah keselamatan sang pilot. Bila sudah mendekati batas waktu dan kelompok ini tak menyerah, maka akan ada penindakan hukum sesuai dengan aturan yang ada. Kami juga mengantisipasi isu pelanggaran HAM yang dipakai kelompok ini untuk disebarkan ke publik,” terangnya.

Di mana keberadaan pilot Susi Air sekarang? Fakhiri bilang, saat ini sandera Bersama Egianus Kogoya sudah tidak berada di Paro atau wilayah lainnya di Kabupaten Nduga. Mereka sudah bergeser dan masuk ke kabupaten lain yang ada di sekitarnya.

"TNI-Polri terus berupaya memonitor pergerakannya. Mudah-mudahan TNI-Polri bisa segera membebaskan pilot Philip tanpa menimbulkan korban, termasuk masyarakat," ucap jenderal polisi bintang dua itu. 

Dari pihak teroris Papua, mereka masih ngeyel. Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengatakan, pihaknya tidak akan melepas Merthens jika Pemerintah mengabaikan tuntutannya.

Baca juga : Teroris Papua Bener-bener Ngeledek Nih

Mengenai kondisi Merthens, dia menjamin dalam keadaan baik. Dia mengklaim, semua kebutuhan Merthens, seperti pakaian dan makanan yang dibutuhkan, diberikan oleh KKB. "Kami sudah sampaikan bahwa kondisi pilot tetap aman, karena pasukan TPNPB-OPM menjaga dia. Jadi dia aman-aman saja," ucapnya.

Dia malah sesumbah untuk melawan TNI-Polri. "Kami sudah tambahkan pasukan dari Distrik Yambi, Sinak maupun Timika serta Lanny Jaya. Kami prinsipnya satu senjata lawan seribu, jadi kami bisa lawan," ucapnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, tidak ada penambahan pasukan di Papua. Yang ada hanya ada pergantian pasukan yang bertugas, bukan penambahan personel. "Pasukan yang ditugaskan di sana yang BKO (Bantuan Kendali Operasi) pada Polri dan juga ada pasukan organik yang sudah standby di sana," ucap Yudo. 

Yudo menerangkan, untuk pembebasan Merthens, Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat telah bernegosiasi dengan teroris Papua. TNI juga berupaya mengamankan masyarakat dan sarana yang terimbas akibat penyanderaan tersebut.

"Jadi kami tidak bisa menyelesaikan ini dengan cara militer yang langsung diserang," terang mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu.

Baca juga : Kasian, Warga Papua Ketakutan

Dari Senayan, DPR mendesak TNI-Polri tegas terhadap teroris Papua. DPR menganggap, para teroris Papua itu sudah semakin ngelunjak dengan meminta banter senjata dan uang.

"Kita memiliki struktur hukum yang jelas. OPM adalah pengkhianat NKRI dan ideologi mereka itu harus dienyahkan dari bumi nusantara Indonesia," tegas anggota Komisi I DPR Dave Laksono, kemarin.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.