Dark/Light Mode

Pamer Sandera Pilot Susi Air

Teroris Papua Bener-bener Ngeledek Nih

Kamis, 16 Februari 2023 07:29 WIB
Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, yang tengah disandra KKB. (Foto: Istimewa)
Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, yang tengah disandra KKB. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ulah teroris Papua semakin nyebelin. Para teroris yang oleh pemerintah disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu, ngeledek dengan memamerkan pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, yang mereka sandera sejak pembakaran pesawat Susi Air, di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, 7 Februari lalu itu. Dalam foto-foto yang tersebar di dunia maya, terlihat Mehrtens dalam pengawasan teroris Papua bersenjata laras panjang dan berpanah.

Ada 8 foto dan 1 video yang dirilis para teroris Papua, Selasa (14/2). Di salah satu foto tampak Mehrtens dalam stelan celana panjang, jaket jeans warna biru, dan topi pet. Di foto lain, stelan Mehrtens sudah berganti. Ia tampak memakai celana pendek, kaus bertulis Papua yang dibalut jaket jeans biru dan topi rimba.

Ekspresinya pun berbeda di tiap foto. Ada yang tampak cemas dengan tatapan kosong. Di foto lain wajahnya tampak memperlihatkan seulas senyum.

Posenya juga beragam. Ada yang sedang dalam komando, ada yang mengepalkan tangan. Foto itu berlatar hutan rimba.

Dalam semua foto itu, Mehrtens dikelilingi pasukan yang menenteng senjata laras panjang dan pasukan berpanah. Di beberapa foto, senjata itu ditodongkan ke arah Mehrtens dengan jari siap menembak. Di beberapa foto tampak terlihat bendera Bintan Kejora.

Baca juga : Prabowo-Dudung Turun Gunung

Dalam salah satu video, Mehrtens menyampaikan pesan tentang keadaannya. "OPM menangkap saya untuk Papua Merdeka," kata Mehrtens.

Dia lalu mengemukakan ancaman dari para teroris Papua itu. "Orang (tentara) Indonesia harus pulang. Kalau mereka nggak pulang, saya nggak bisa lepas, dan mereka bilang tembak saya," lanjutnya, dengan terbata-bata.

Ia lalu berbicara dalam Bahasa Inggris. "Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam," ucapnya.

Dalam video lain, Juru Bicara OPM Sebby Sambom menegaskan, pihaknya yang menyandera Mehrtens.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan, Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. Video Mehrtens diambil tak lama setelah pembakaran pesawat Susi Air. "Itu video lama," kata Mathius, kemarin.

Baca juga : Jenderal, Teroris Papua Semakin Ngelunjak Tuh!

Kapolda mengatakan, saat ini proses pencarian terus dilakukan. Antara lain dengan melakukan pendekatan ke tokoh agama dan masyarakat.

Di Jakarta, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, pemerintah sedang mengupayakan pembebasan Mehrtens. Caranya, masih dengan pendekatan persuasif dan cara-cara damai, karena keselamatan sandera adalah yang prioritas. "Tapi, kami tidak menutup opsi lain," kata Mahfud, kemarin.

Soal permintaan kemerdekaan Papua, Mahfud bilang tak ada tawar-menawar dengan teroris. "Tidak ada negosiasi soal itu, dan kami akan mempertahankan serta memberantas setiap gerakan yang ingin mengambil bagian secuil pun dari NKRI," kata Mahfud.

Mahfud menambahkan, secara hukum internasional dan kenyataan faktual, Papua adalah bagian yang sah dari NKRI. Karena itu, tidak ada ruang untuk negosiasi lagi terkait fakta hukum tersebut.

Di dunia maya, warganet langsung bereaksi melihat ulah KKB yang semakin ngelunjak. Pemilik akun @halonkosong berharap, TNI segera bergerak dan menyelamatkan pilot Susi Air. Menurut dia, teroris Papua ini harus dikasih pelajaran. "Kita lihat aksi pasukan khusus kita yang katanya nomor 3 terhebat di dunia," ujarnya.

Baca juga : Pamer Kinerja Di Medsos Puan Makin Gaul

Akun @hendeowo27 gemes melihat tingkah KKB ini. Menurut dia, gerombolan seperti ini jangan dibiarkan karena akan tambah kurang ajar. "Kejar sampai dapat dan libas habis, tindak tegas. Masak TNI dan Polri kalah sama gerombolan pengkhianat seperti ini," pintanya.

Sementara, akun @vagitus13 heran melihat KKB memiliki senjata laras panjang yang mirip dengan bikinan PT Pindad. "Seriusan dah, mereka dapat senjata dari mana aja nggak pernah diusut sampai tuntas," ujarnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.