Dark/Light Mode

Digitalisasi Buku Dapat Tingkatkan Akses Pengetahuan Masyarakat

Jumat, 23 Juni 2023 06:43 WIB
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menyatakan, peningkatan akses terhadap ilmu pengetahuan dan upaya mendorong transformasi digital dapat dilakukan melalui digitalisasi buku. Perpusnas pun siap mendukung digitalisasi buku karya hakim dan mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal ini disampaikan Syarif Bando dalam Bedah Buku Mahkamah Konstitusi yang digelar MK bekerja sama dengan Perpusnas, secara hibrida, Kamis (22/6). Ada tiga buku yang dibedah di acara ini, yakni "Oligarki dan Totalitarianisme Baru" karya Prof Jimly Asshiddiqie, "The Constitutional Court and Human Rights Protection in Indonesia" karya I Dewa Gede Palguna, Saldi Isra, dan Pan Mohamad Faiz, serta "Dinamika Praktik Perencanaan Legislasi" karya Enny Nurbaningsih.

“Kami bangga bisa mendapatkan tiga buku yang sangat kredibel dan dapat menambah khazanah kekayaan bangsa Indonesia," ungkap Syarif Bando.

Dia menambahkan, digitalisasi buku-buku tersebut harus dilakukan karena memiliki nilai-nilai yang dapat diwariskan. "Satu buku yang didigitalkan akan menjangkau ribuan kepala dan mewariskan pengetahuan yang tak ternilai," terangnya.

Baca juga : Pungli Di Rutan KPK Diduga Untuk Dapatkan Fasilitas Tambahan

Syarif menerangkan, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara top open access dalam mempublikasikan jurnal penelitian dengan sistem terbuka. "Mungkin ke depan kita dapat membuat satu portal yang berisikan semua buku di MK agar semua buku yang sudah didigitalkan dapat diakses melalui portal tersebut," lanjutnya.

Dukungan penuh disampaikan Ketua MK periode 2003-2008 Jimly Asshiddiqie. Dia mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi untuk mengejar ketinggalan dalam perkembangan perpustakaan secara global.

"Maka kami mendukung program digitalisasi Perpusnas. Apalagi ini dapat memperkenalkan Indonesia kepada dunia dan memastikan penulis Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang hukum dan konstitusi," ungkapnya.

Dia berkeinginan, suatu hari nanti, Perpustakaan Nasional mampu melayani semua lembaga baik pendidikan tinggi, organisasi, bisnis, maupun kantor di seluruh Indonesia. "Era digital saat ini memberikan peluang untuk mewujudkan hal tersebut, terutama dengan perkembangan teknologi dan kecepatan belajar yang semakin pesat," lanjutnya.

Baca juga : DPR Dukung Eksistensi BTN Dalam Pemenuhan Pembiayaan Rumah Rakyat

Jimly menekankan pentingnya membentuk masyarakat yang gemar membaca dan menulis, sebagai penyeimbang dari penggunaan media sosial dan komunikasi virtual. "Karena mayoritas, 90 persen, informasi tidak dapat dijadikan referensi yang akurat untuk mengambil sikap atau membuat keputusan bernegara," katanya.

Dia menyatakan, dunia hakim fokus pada membaca, menulis, dan berdebat. "Saya merasa bangga karena banyak hakim MK yang telah menulis dan menerbitkan buku setelah pensiun, bahkan saya telah menulis 75 judul buku yang sebagian besar telah didigitalisasi dan diserahkan ke Perpusnas," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MK Saldi Isra mengatakan, pihaknya telah meluncurkan 117 judul buku. Literasi dan perpustakaan tetap menjadi salah satu fokus di MK karena pekerjaan seorang hakim melibatkan kemampuan membaca dan menulis.

"Minimal hakim harus mampu membaca berkas serta menulis putusan. Jika tradisi literasi ini terus berlanjut, kekhawatiran terhadap kemunduran peradaban tidak akan terjadi," katanya.

Baca juga : Uji Disertasi Calon Doktor, Bamsoet Ingatkan Kewajiban CSR Perusahaan

Dia mengatakan, ide yang dibawa oleh Jimly Asshiddiqie untuk menulis terus ditumbuhkembangkan. Dia berencana menjadikan para asisten ahli hakim konstitusi sebagai asisten penulis buku, dengan setiap asisten ditugaskan menyelesaikan satu buku setiap tahun.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.