Dark/Light Mode

Bamsoet Dan Yasona Laoly Lantik Pengurus DPD PERIKHSA DKI Jakarta

Minggu, 2 Juli 2023 00:09 WIB
Pelantikan DPD PERIKHSA DKI Jakarta. (Foto: Istimewa)
Pelantikan DPD PERIKHSA DKI Jakarta. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri Indonesia (PERIKHSA) Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Ketua Dewan Penasehat PERIKHSA sekaligus Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, serta Ketua Harian DPP PERIKHSA Eko S Budianto, mengukuhkan kepengurusan inti DPD PERIKHSA DKI Jakarta. Dengan jumlah anggota mencapai 100 anggota lebih, DPD PERIKHSA DKI Jakarta dipimpin Ketua Heru Prakoso, Wakil Ketua Lukas Simanjuntak, Sekretaris Gerry Sutanandika, serta Bendahara Jackson.

Bamsoet menerangkan, jumlah pemilik izin khusus senjata api bela diri di Indonesia diperkirakan mencapai 27 ribu orang. Sedangkan yang terdaftar di PERIKHSA saat ini baru mencapai sekitar 500 orang.

Baca juga : Mak Ganjar Gelar Pelatihan Personal Branding Untuk UMKM Di DKI Jakarta

"Setelah DKI Jakarta, diharapkan hingga akhir tahun 2024 nanti kepengurusan DPD PERIKHSA di seluruh provinsi sudah lengkap. Sehingga bisa mengakomodir para pemilik IKHSA di berbagai daerah agar bisa terwadahi dengan baik," ujar Bamsoet,.usai mengukuhkan kepengurusan DPD PERIKSA DKI Jakarta, di sela kegiatan Asah Keterampilan Penggunaan Senjata Api Beladiri 2023, di Lapangan Tembak Perbakin, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/7).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, kepemilikan senjata api bela diri, harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab. Di sinilah peran penting DPD dan DPP PERIKHSA, sebagai organisasi yang mewadahi, sekaligus memberikan edukasi dan pembinaan kepada pemilik senjata api beladiri.

Baca juga : BPJamsostek Berikan Perlindungan Sosial Bagi Para Pendeta Di Jakarta

Bamsoet melanjutkan, bangsa Indonesia tentu tidak ingin seperti Amerika Serikat, yang kepemilikan senjata api dilindungi Konstitusi, namun tidak ada kontrol yang memadai. Senjata api dapat diperoleh dengan mudah, dengan harga relatif murah, dan dapat diakses melalui berbagai cara, baik supplier berlisensi maupun pasar gelap. Sebagai gambaran, perkiraan jumlah senjata perkapita di Amerika mencapai 393.347.000 pucuk. Dengan jumlah penduduk Amerika Serikat, dalam 100 orang penduduk terdapat sekitar 120,5 senjata api.

"Yang terjadi adalah maraknya budaya kekerasan dengan menggunakan senjata api. Sepanjang tahun 2023 saja, dalam 127 hari pertama telah terjadi 191 kasus penembakan massal. Meskipun Amerika Serikat adalah negara maju dan dikenal sebagai kampiun demokrasi, namun predikat tersebut tidak serta merta berbanding lurus dengan kedewasaan dalam penggunaan senjata api," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Buka Kejurnas Teladan Time Dan Fun Rally Putaran 2 Di Jakarta

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, meskipun hanya digunakan sebagai sarana perlindungan diri, penggunaan senjata api beladiri memiliki faktor risiko yang sangat tinggi. Karena itu, keterampilan dalam penggunaan senjata api harus dilatih secara periodik, untuk menghindari terjadinya 'kecerobohan' dan meminimalisir tingginya faktor risiko dalam penggunaan senjata api bela diri.

"Karena itu, setiap DPD PERIKHSA nantinya harus dapat membuat agenda latihan dan asah keterampilan penggunaan senjata api beladiri sebagai agenda rutin di masing-masing daerahnya. Selain untuk mengasah skill dalam penggunaan senjata api beladiri secara bertanggungjawab, juga dapat dijadikan sebagai wadah silaturahmi, bertukar pikiran, menambah wawasan," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.