Dark/Light Mode

Wamenag: Tahun Baru Islam Momentum Intropeksi Diri Dan Perkuat Sosial

Rabu, 19 Juli 2023 18:05 WIB
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki di gelaran Gebyar Tahun Baru Hijriah 1445 H (Foto: Shandry / Humas Bimas Islam)
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki di gelaran Gebyar Tahun Baru Hijriah 1445 H (Foto: Shandry / Humas Bimas Islam)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki mengajak sengenap umat muslim Indonesia untuk menjadikan perayaan peringatan 1 Muharram 1445 H sebagai momentum intropeksi diri dan memperkuat ikatan sosial.

Ajakan ini disampaikan Saiful mewakili Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam Gebyar Hijriah Tahun Baru Islam 1445 H di Masjid Istiqlal Jakarta.

Baca juga : Gardu Ganjar Bersama Warga Gelar Gema Dzikir Di Tangerang

"Tahun Baru Hijriah menjadi momentum penting bagi umat muslim untuk merefleksikan diri secara lahir dan batin. Momentum ini memiliki makna semangat yang kuat untuk mempererat hubungan baik antarsesama umat manusia dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat Indonesia yang sangat beragam," kata Saiful dikutip laman Kemenag Rabu (19/7).

Saiful menambahkan, melalui peringatan Tahun Baru Islam ini umat muslim  diharapkan untuk terus memperkuat rasa persatuan, kesatuan dan kebanggaan atas warisan sejarah Islam di Tanah Air.

Baca juga : MA Gandeng Pos Indonesia Kirim Dokumen Peradilan

"Indonesia adalah miniatur Madinah atau negeri yang diberkahi dengan keragaman dan kerukunan serta diberkahi oleh nilai-nilai Islam yang mengajarkan kasih sayang dan menjaga rasa antar sesama," kata Saiful.

"Bulan Muharram termasuk bulan  dimuliakan Allah SWT. Karena itu, berperang di bulan ini tergolong dosa besar sebagai mana firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 217," katanya.

Baca juga : Madrasah dan Sekolah Islam Pembangunan Tebar Qurban Hingga NTT

Hikmah larangan perang ini, lanjut Saiful, juga mengandung konsekuensi pada larangan kepada umat untuk menjaga sikap dan tindakan yang dapat menyulut api perpecahan di suatu kelompok masyarakat, seperti fitnah, intoleransi, sentimen, rasis, perundungan dan penganiayaan.

"Perayaan ini bukan sekadar seremonial melainkan mengandung hikmah dan pelajaran yang sangat penting. Salah satunya keberhasilan Nabi Muhammad meletakkan pondasi peradaban di Madinah yang berorientasi pada toleransi dan kerukunan umat bergama, " tandas Saiful.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.