Dark/Light Mode

Benny Jelaskan Bedanya Calon Pemimpin Yang Bermental Leader Dengan Dealer

Rabu, 26 Juli 2023 21:42 WIB
Pengamat politik Benny Susetyo. (Foto: IST)
Pengamat politik Benny Susetyo. (Foto: IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar komunikasi politik, Antonius Benny Susetyo, menilai pertarungan politik saat ini semakin sulit diprediksi, terutama dalam hal pemilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Pemilih diharap mampu mencari capres yang orisinil, yakni pemimpin yang bermental leader, bukan dealer.

Romo Benny melihat saat ini para ketua partai politik, saling saing dan saling sandera. Diantaranya dalam rangka memuluskan keinginan mereka mendapat tiket maju sebagai calon Wakil Presiden. 

Dinamika semacam ini menyulitkan pemilih untuk menentukan pilihan yang tepat. Karena publik saat ini disuguhkan oleh realita yang semu.

"Yaitu membongkar kepalsuan atau dalam teori komunikasi adalah realitas yang berealitas, realitas yang dilebih-lebihkan," kata Benny dalam keterangannya, Rabu (26/7).

Realitas yang sebenarnya, terang Romo Benny hanyalah semu di permukaan. Karena pemimpin yang otentik bukan sekedar dealer yaitu jadi perantara, tetapi miskin gagasan, tidak bisa kerja, hanya pandai beretorika.

Baca juga : Kasus Korupsi CPO, Pakar: Hanya BPK Yang Bisa Tentukan Kerugian Keuangan Negara

Sosok yang juga dikenal sebagai Budayawan ini juga berpandangan bahwa pemimpin ke depan adalah pemimpin yang punya karakter kuat untuk memajukan Indonesia di kancah dunia internasional. Lalu mampu memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusianya untuk mempercepat menjadi negara yang maju dan modern.

“Carilah pemimpin yang sejati bukan sekedar pemimpin itu hanya kemampuan citra yang mengekor keberhasilan orang lain, tetapi tidak punya potensitas dalam memberikan arah pembaharuan dan arah kebijakan bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Selain itu, dikatakan Benny, mencari pemimpin dapat dilihat dari rekam jejak dan aktivitasnya selama memimpin, baik itu saat menjadi Gubernur, Menteri ataupun pejabat negara.

“Rekam jejak itu akhirnya mendidik masyarakat untuk lebih rasional, maka seorang pemimpin harusnya memiliki visi dan visi yang terbesar adalah membuat rakyat mengalami kegembiraan, kesenangan," terangnya.

Dengan begitu, pemilih tidak perlu reaktif melihat orang dari sosoknya, tidak lagi melihat seorang pemimpin itu dari kemampuan beretorika berapi- api, meledak ledak, dan tidak melihat pemimpin itu bersandar kepada kesuksesan yang lain.

Baca juga : Kepala Perpusnas Dorong Lulusan Unimen Ciptakan Lapangan Kerja

"Pemimpin yang orisinil adalah pemimpin yang mampu memahami jantung hati rakyat,” jelasnya

Menurut Benny pemilih terbesar dalam pemilu nanti adalah generasi X dan Z. Ia mengharapkan media sosial bisa menjadi sarana untuk mencerdaskan generasi X dan Z untuk memilih pemimpin berdasarkan rasionalitas bukan emosional.

Ia menambahkan, memilih pemimpin harus dilihat dari sejauh mana mereka berbuat untuk rakyat dan terbukti mampu membuat rakyatnya mesem, guyub dan membuat rakyat bahagia.

“Ukurannya sederhana, apakah dalam masa baktinya dia menjadi pemimpin mampu mengurangi angka pengangguran, apakah dalam masa baktinya dia mampu mengurangi stunting, apakah dalam masa baktinya mampu membuat rakyat itu mesem dan guyub, karena memperhatikan perumahannya, memperhatikan kesehatannya, memperbaiki anak-anak sekolahnya atau memperhatikan mereka yang miskin dan tersisih,” jelasnya.

 

Baca juga : BTN Bakal Jadi Lebih Modern Dan Kekinian

Benny berharap, para calon pemimpin memiliki kemampuan berpikir Global, bertindak lokal untuk kemajuan bangsa dan negara. Mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu memberi rasa aman, damai, sejahtera, mencerdaskan dan menjadikan Indonesia sebagai tolak ukur bagi perdamaian dunia.

"Itu diwujudkan dengan pemimpin yang punya orisinalitas dan bukan pemimpin sekedar perantara atau hanya sekedar dealer”, tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.