Dark/Light Mode

Presiden Ajak Pemimpin EAS Jaga Perdamaian Dan Stabilitas Kawasan

Kamis, 7 September 2023 15:25 WIB
Suasana KTT ke-18 Asia Timur di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis 07/09/2023. Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras
Suasana KTT ke-18 Asia Timur di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis 07/09/2023. Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta para peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-18 Asia Timur (KTT ASEAN) untuk menjaga stabilitas dan perdamaian agar kemakmuran di kawasan dapat diciptakan.

“Semua yang duduk di ruangan ini memiliki tanggung jawab yang sama-sama besar untuk menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan. Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk tidak menciptakan konflik baru, untuk tidak menciptakan ketegangan baru, untuk tidak menciptakan perang baru,” ujar Presiden saat memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-18 Asia Timur atau East Asia Summit (EAS), Kamis (07/09/2023), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. 

Pada saat bersamaan, lanjut Presiden, para pemimpin juga memiliki tanggung jawab untuk menurunkan tensi yang panas, mencairkan suasana yang beku, menciptakan ruang dialog, serta menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.

Baca juga : Jokowi Dorong Sinergi ASEAN-PBB untuk Jaga Perdamaian Kawasan

Presiden mengatakan, ASEAN memiliki tekad untuk mewujudkan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth. Di saat yang sama, ASEAN juga menyadari pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan untuk mewujudkan hal tersebut.

“ASEAN akan terus bekerja memainkan peran sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas dan ASEAN akan sangat menghargai jika KTT Asia Timur ini dapat menyepakati pernyataan tingkat pemimpin mengenai tekad untuk terus menjadikan kawasan ini sebagai epicentrum of growth,” ujarnya.

Presiden pun mengajak para peserta KTT Asia Timur untuk memperkuat kolaborasi dan tidak mempertajam rivalitas demi mewujudkan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi semua.

Baca juga : President University Gelar Pelatihan Kepemimpinan Di Perguruan Tinggi

“Saya mengajak semua pemimpin untuk menunjukkan wisdom, untuk menunjukkan kepemimpinannya, agar pertemuan ini berhasil dan bermanfaat nyata bagi rakyat dunia. Di sinilah masyarakat dunia akan menilai apakah kita adalah pemimpin yang memiliki wisdom untuk menjadikan dunia, tempat yang lebih baik bagi semua,” ucapnya.

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, EAS merupakan satu forum regionalisme terbuka yang muncul di kawasan Asia Timur sejak tahun 2005. Pada awal pembentukannya, terdapat 16 negara peserta EAS, yaitu 10 negara ASEAN, Australia, Tiongkok, India, Jepang, Republik Korea, dan Selandia Baru. 

Amerika Serikat dan Federasi Rusia resmi bergabung menjadi peserta EAS pada KTT ke-6 EAS di Bali, November 2011.  EAS merupakan forum leaders-led summit dengan ASEAN sebagai kekuatan penggerak (driving force) dalam kemitraan dengan negara-negara anggota lainnya.

Baca juga : Wapres Ajak Pebisnis ASEAN Perkuat Ketahanan Pangan

Sejalan dengan semangat kerja sama yang inklusif dalam KTT Asia Timur di bawah kepemimpinan Indonesia kali ini, Presiden Joko Widodo juga mengundang Bangladesh selaku Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook selaku Ketua Pacific Island Forum (PIF). Selain itu, turut hadir juga Timor Leste.

Turut mendampingi Presiden Jokowi  dalam pertemuan ini, antara lain, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy Menteri Luar Negeri (Menlu)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.