Dark/Light Mode

Kinerja Moncer Dan Dapat Apresiasi Jokowi

Pengamat Nilai Menteri Hadi Tjahjanto Sangat Diperhitungkan Jadi Cawapres

Sabtu, 16 September 2023 16:11 WIB
Kinerja Moncer Dan Dapat Apresiasi Jokowi Pengamat Nilai Menteri Hadi Tjahjanto Sangat Diperhitungkan Jadi Cawapres

RM.id  Rakyat Merdeka -  

Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, kinerja Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto yang baik bisa menjadi modal politik untuk dipertimbangkan menjadi kandidat calon wakil presiden. Terlebih, apresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Hadi luar biasa.

"Apresiasi Jokowi terhadap Hadi ini luar biasa. Kecepatan ia menyelesaikan proses sertipikasi tanah dengan kuantitas jumlah yang diatas rata-rata yang disebut oleh Presiden Jokowi menunjukkan kecakapan dirinya dalam bidang pekerjaannya," kata Efriza kepada wartawan, Sabtu (16/9).

Menurutnya, apresiasi Jokowi terhadap Hadi bisa menjadi dorongan secara modal politik bagi mantan Panglima TNI itu. Dia berkata, PDIP pun telah menjelaskan bahwa terbuka dengan nama-nama baru dan sosok kejutan seperti layaknya Maruf Amin. 

"Peluang ini yang harus dirawat oleh Hadi, jika ingin memperoleh tiket sebagai cawapres. Ia sosok yang diperhitungkan dari rekam kerjanya," ucapnya.

Baca juga : Jokowi Cek Pabrik Baterai Mobil Listrik Di Karawang, Terbesar Di Asia Tenggara

Efriza mengatakan, peluang Hadi diperhitungkan bisa terjadi dari  isu yang menarik perhatian besar masyarakat dan  keberlanjutan program kerja pemerintah. Kedua hal ini, kata dia, bisa menjadi modal bagi Hadi karena keberlanjutan program pemerintah yang dianggap sukses.

"Adalah mengenai persoalan tanah dan sertifikasi, perhatian masyarakat juga saat ini terhadap sertifikasi tanah," ungkapnya.

Efriza menuturkan, peluang Hadi dipilih sebagai cawapres untuk Ganjar Pranowo masih tinggi ketimbang Prabowo Subianto. Alasannya, Gerindra yang mengusung Prabowo mengedepankan unsur NU untuk pendanping sang menteri menjadi cawapres.

"Peluangnya masih tinggi dikubu PDIP yang sering ada kejutan, ketimbang di Gerindra, sebab Gerindra terlihat sekali masih mengepankan unsur NU untuk memperkuat suara di Jawa Timur, artinya peluangnya ada tapi menipis," tuturnya.

Efriza menilai, dukungan politik dan apresiasi dari Jokowi memungkinkan sosok Hadi amat diperhitungkan. Maka, langkah selanjutnya Hadi harus mencoba membangun kekuatan dengan masyarakat sipil, dan menjajaki dengan partai-partai politik, agar namanya bisa mengapung dan diperhitungkan. 

Baca juga : Raja Dan Ratu Di Sulbar Deklarasi Dukung Ganjar, Siap Menangkan Di Pilpres 2024

"Saat ini secara rekam jejak karir yang gemilang sudah dipunyai Hadi, apresiasi oleh Jokowi secara kinerja juga sudah didapatkan," ucapnya.

"tinggal bagaimana ia membangun hubungan kerjasama dan komunikasi dengan partai-partai politik, sebab mereka yang bisa mengapungkan dan menyetujui nama-nama baru sebagai alternatif," tandas Efriza.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji kinerja Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto. Menurutnya, Hadi bisa menyelesaikan masalah pembebasan lahan meski sedang tersenyum.

Jokowi mengatakan, latar belakang Hadi yang merupakan mantan Panglima TN mempermudah proses pembebasan lahan. Dia berkata, semua persoalan lahan selesai di tangan Hadi.

"Tetapi karena Menteri BPN-nya mantan Panglima TNI itu memudahkan. Memudahkan. Ke bawah, Pak Hadi ini kalau ke bawah ada persoalan lahan senyum gitu aja rampung semuanya. Pada senyum loh. Belum diem, kalau diem langsung urusan pembebasan lahan rampung," kata Jokowi 

Baca juga : Kementerian ESDM Apresiasi Inovasi PLN Masuk Top 100 Fortune Indonesia

di acara Pembukaan Sewindu Proyek Strategi Nasional 2023, di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (13/9). 

Jokowi menuturkan, bahwa ada 126 juta bidang tanah yang harus disertifikatkan. Dia teringat pada tahun 2015 baru 46 juta bidang yang sudah bersertifikat. Artinya masih perlu 80 juta bidang yang harus disertifikatkan.

Namun, kepala negara mengapreasiasi kinerja Hadi Tjahjanto yang hingga kini sudah berhasil sertifikasi 106 juta dari total 126 juta bidang tanah. Jokowi memberikan acungan jempol kepada BPN.

"Padahal saya cek setiap tahun berapa sih yang sertifikat yang keluar, 500 ribu, 500 ribu. Artinya apa? Rakyat harus menunggu 160 tahun untuk pegang yang namanya sertifikat, benar. 80 juta setahun hanya 500 ribu. Artinya nunggunya 160 tahun baru akan selesai," ujar Jokowi.

"Saya kira harus tepuk tangan pada Pak Hadi. Karena tadi disampaikan dari 126 juta sudah 106 juta yang telah selesai diselesaikan. Ini moga-moga tahun 2024, 126 juta udah rampung semuanya," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.