Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Bentuk Asosiasi Perajin Di Tasikmalaya
Relawan Petebu Ganjar Dorong Peningkatan Produktivitas Gula Merah
Kamis, 16 November 2023 20:47 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Relawan Petani Tebu (Petebu) Dukung Ganjar kembali mengadakan sosialisasi dalam mengenalkan sosok Ganjar-Mahfud Presiden 2024 kepada sejumlah petani di Indonesia. Salah satu yang dilakukan saat ini dengan membentuk Asosiasi Perajin Gula Merah Bersatu (Pegas).
Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan petani di Desa Nanggewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (16/11) pagi.
"Hari ini Petebu bikin kegiatan dekralasi relawan sama sarasehan produktufitas gula merah dengan pengrajin gula merah di Kabupaten Tasikmalaya," ujar Korwil Petebu Jawa Barat, Mohammad Ridwan.
Dalam tajuk sarasehan peningkatan produktifitas gula merah bersama perajin gula merah bersatu dan gotong royong normalisasi drainase jelang musim hujan, Ridwan menjelaskan kondisi petani yang saat ini sudah baik dalam hal produksi.
Baca juga : Relawan Kajol Ganjar Edukasi Penanganan Pertama Kecelakaan Lalin Ke Driver Ojol
Namun, kondisi tersebut harus diimbangi dengan pemasaran secara optimal agar berjalan dengan stabil antara supply and demand.
"Kondisi petani di sini sangat baik dari sisi produksi, namun pemasaran kurang karena kurangnya kontrol kualitas untuk membuat standar produksi karena belum ada asosiasi yang menaunginya," jawabnya.
Asosiasi tersebut dibentuk sebagai wadah untuk mengumpulkan para petani, wadah diskusi dan membuat standarisasi produk agar mampu bersaing dan mendapatkan kualitas gula terbaik.
"Maka, Petebu memfasilitasi pembentukkannya asosiasi Perajin Gula Merah Bersatu untuk membuat wadah yang akan menaungi para petani di sini dalam standarisasi produk supaya bisa bersaing produk gula aren dengan daerah lain agar layak di jual," katanya.
Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar di Binus, Bamsoet Dorong Penguatan Sistem Hukum Nasional
Dengan asosiasi tersebut, Ridwan akan atur agar proses pengolahannya bisa berkesinambungan dan semakin inovatif sehingga standarisasi produk olahannya bisa terjaga.
"Nantinya Pegas akan kami kawal untuk bekerja sama dengan desa membentuk bumdes atau badan usaha milik desa agar rantai distribusinya bisa berjalan dan difasilitasi antara petani dan pembeli gula aren," jawabnya.
Ridwan mengaku disambut baik oleh segenap petani yang berkontribusi untuk daerah tersebut. Sebab, di mata para petani, mereka melihat ada harapan nyata terhadap perubahan kondisi petani gula merah.
"Harapannya ini bisa semakin meluas sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," pungkasnya.
Baca juga : Relawan Kajol Ganjar Dirikan Basecamp Bagi Komunitas Ojol Di Yogya
Sementara, Koordinator PeGaS Kab. Tasikmalaya, Usep (35) berharap dengan dibentuknya asosiasi tersebut bisa bermanfaat untuk petani dan mendapatkan tanggapan dari pemerintah agar keberadaanya harus dilestarikan dan didukung melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan.
"Kami berharap mayoritas petani gula aren di sini keberadaanya terus dilestarikan dan diatur payung hukumnya agar kesejahteraan dan budaya petani gula aren di sini semakin dikenal dan meluas," harapnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya