Dark/Light Mode

Roche, FIK UI, Dharmais, dan HIMPONI Kolaborasi Tingkatkan Keperawatan Onkologi

Kamis, 7 Desember 2023 21:31 WIB
Dialog multi-pihak membahas upaya untuk meningkatkan kualitas keperawatan onkologi, di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Depok, Rabu (6/12). (Foto: Istimewa)
Dialog multi-pihak membahas upaya untuk meningkatkan kualitas keperawatan onkologi, di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Depok, Rabu (6/12). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan farmasi Roche, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Dharmais, dan Himpunan Perawat Onkologi Indonesia (HIMPONI) berkolaborasi menyelenggarakan dialog multi-pihak yang bertujuan membahas upaya untuk meningkatkan kualitas keperawatan onkologi di Indonesia, di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Depok, Rabu (6/12). Secara khusus, dialog ini menyerukan pentingnya kolaborasi multi-pihak untuk mendukung pengembangan tenaga spesialis keperawatan onkologi serta peran mereka sebagai mitra kerja strategis bagi dokter ahli onkologi dalam penatalaksanaan kanker 

Kolaborasi Roche, FIK UI, Dharmais dan HIMPONI, mulai membuahkan hasil ditandai dengan lulusan pertama program beasiswa tenaga spesialis perawat onkologi dari FIK UI setelah menjalani program master dan spesialis selama tiga tahun.

Beban kanker terus meningkat. Publikasi terbaru WHO “Setting Priorities, Investing Wisely & Providing Care for All” menyebutkan, satu dari enam kematian di dunia diakibatkan kanker. Kasus kanker di 2018 mencapai 18,1 juta dan akan meningkat menjadi 29,4 juta di 2040. Angka kematian di negara berpenghasilan menengah ke bawah diperkirakan akan tetap tinggi, jauh dari target SDG.

Baca juga : Perlu Kolaborasi Aktif untuk Tingkatkan Literasi

Di sisi lain, survei HIMPONI tahun 2020 tentang tingkat pendidikan perawat di unit pelayanan onkologi menunjukkan, 67 persen perawat onkologi masih berpendidikan Diploma, 31 persen berpendidikan Ners (sarjana), dan 2 persen berpendidikan Magister Keperawatan. Dari survei tersebut, Indonesia belum memiliki spesialis perawat onkologi.

Tanggung jawab seorang spesialis perawat onkologi adalah memberikan pelayanan keperawatan pada pasien kanker dan keluarganya yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat. Beberapa hal itu menjadi dasar pentingnya keberadaan profesi Ners Spesialis Keperawatan Onkologi.

Ketua Prodi Ners Spesialis Keperawatan Onkologi Dewi Gayatri menerangkan latar belakang dari kemitraan ini merupakan rasio perawat-pasien yang tidak memadai berkontribusi terhadap rendahnya kualitas pelayanan pasien, dan menyebabkan hasil akhir yang buruk.

Baca juga : Universitas Trilogi dan FOS DKI Kolaborasi Hadirkan Gerakan Nusantara Peduli

“Harapannya, kemitraan ini dapat meningkatkan kualitas standar perawatan dan mengantarkan kepada hasil perawatan kanker yang lebih baik. Selain itu, ke depannya kami harap perawat onkologi profesional dapat diakui sebagai mitra strategis bagi onkologis dalam perawatan pasien. Hal ini dapat dicapai dengan memperkuat proses onboarding Spesialis Keperawatan Onkologi saat lulus, salah satunya adalah melalui program collaborative care yang disusun perawat beserta mitra di rumah sakit tempat mereka bekerja,” jelasnya.

Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Ditjen Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Oos Fatimah Rosyati menyambut baik perkembangan kemitraan. “Percepatan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia memerlukan keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, kami sangat menghargai dan mendukung upaya yang dilakukan Roche, FIK-UI, Dharmais dan HIMPONI untuk penguatan tenaga perawat onkologi, apalagi,saat ini kanker merupakan salah satu prioritas Pemerintah,” ujarnya.

Presiden Direktur Roche Indonesia Ait-Allah Mejri menyatakan sangat senang kemitraan yang diinisiasi Roche bersama para mitra kerja mulai membuahkan hasil ditandai kelulusan pertama para penerima beasiswa tenaga spesialis keperawatan onkologi. “Capaian ini menunjukkan komitmen yang kuat dari seluruh mitra kerja untuk berkontribusi dalam mengurangi beban kanker dan meningkatkan hasil penatalaksanaan kanker,” ucapnya.

Baca juga : Pandawa Ganjar NTB Jembatani Kolaborasi Peternak-Petani Dengan Perusahaan Pupuk Organik

Dekan FIK UI Agus Setiawan mengatakan, spesialis keperawatan onkologi merupakan jenjang profesi baru di Indonesia. Oleh sebab itu, sangat penting dibangun ekosistem yang mendukung pengembangan para tenaga spesialis ini agar memberikan peluang untuk menerapkan keahlian mereka serta sangat penting adanya regulasi yang mendukung pengembangan profesi.

Direktur Utama Pusat Kanker Nasional Dharmais R Soeko W Nindito, diperlukan sebuah standar untuk rumah sakit yang memiliki layanan kanker. Tidak hanya perbaikan dari infrastruktur, tetapi juga melalui sumber daya manusia yang berkualitas. “Salah satunya adalah dengan menghadirkan Spesialis Keperawatan Onkologi. Harapannya Spesialis Keperawatan Onkologi dapat menjadi mitra strategis dalam layanan kanker,” ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.