Aktivis: Kalau Belum Tuntas, Isu Pelanggaran HAM Tak Pernah Basi

RM.id  Rakyat Merdeka - Aktivis 98 Firman Tendry menyebut, isu dugaan pelanggaran HAM berat tahun 1998 bukan isu musiman jelang Pilpres. Sebab, selama belum tuntas, isu ini tak mengenal kata basi.

"Bahaya yang bilang ini isu musiman. Kalau sudah tuntas, tentu tak akan dibicarakan terus," kata Firman pada jumpa pers bertajuk Di Mana Kuburan Kawan Kami yang Diculik dan Dibunuh pada Tahun 98?' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023).

Baca juga : Jokowi: Kalau Mau Minta Sesuatu, Jangan Pas Serius

Diketahui, dalam debat perdana, Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut, isu pelanggaran HAM muncul setiap 5 tahun sekali. Firman mengingatkan, sejak tahun 1998 hingga hari ini, isu tentang pelanggaran HAM tak pernah mati.

Banyak lembaga yang terus mengadvokasi dan bersuara tentang kasus pelanggaran HAM dan korban yang hilang.

Baca juga : Tolak Gugatan Usia Capres-Cawapres, MK Cuekin Pelanggaran Etik Berat Anwar Usman

Malah, rutin aksi Kamisan di depan Istana Merdeka untuk memeprjuangkan korban yang belum ditemukan, baik jasad maupun kuburannya.

"Kasus pelanggaran HAM tidak pernah mati dan tidak pernah berhenti dibicarakan oleh masyarakat sipil, korban, oleh organisasi yang memperjuangkan keadilan untuk para korban," katanya.

Baca juga : Dukungan Perangkat Desa Ke Capres-Cawapres Berpotensi Pada Pelanggaran Pemilu

Untuk diketahui, Capres nomor urut 2 Prabowo Prabowo ketika menanggapi pertanyaan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyinggung soal penyelesaian 12 kasus HAM berat di Indonesia pada debat perdana Pilpres 2024 di kantor KPU, Selasa (12/12/2023).

"Saya sudah jawab berkali-kali, tiap 5 tahun, kalau polling saya naik, ditanya soal itu," kata Prabowo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.