Dark/Light Mode

Hati-Hati, Potensi Debu Vulkanik Hantui Nataru, Simak Penjelasan BMKG

Sabtu, 23 Desember 2023 21:16 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu (23/12/2023). (Foto: PVMBG)
Erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu (23/12/2023). (Foto: PVMBG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi volcanic ash (debu vulkanik) dalam periode Natal dan Tahun Baru.

Terkait hal tersebut, Deputi Meteorologi Guswanto menyampaikan informasi mengenai potensi debu vulkanik yang dapat muncul dari lima gunung api. Berikut rinciannya:

1. Gunung Marapi

Gunung Marapi terletak di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Berdasarkan pengamatan dari Pos Pemantauan Gunung Marapi tanggal 22 Desember 2023 pukul 12.19 WIB, abu vulkanik dilaporkan tidak teramati. Dengan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan BMKG, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 5.500 meter.

Abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 9 km per jam.

Bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak adalah Bandara Internasional Minangkabau, Bandara Padang Panjang, dan Bandara Tabing.

2. Gunung Semeru

Gunung Semeru terletak di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga : Bogor Kok Gempa Terus Sih? Simak Penjelasan BMKG

Berdasarkan pengamatan dari Pos Pemantauan Gunung Semeru tanggal 23 Desember 2023 pukul 07.23 WIB, dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 14.323 kaki (4.476 meter). Dengan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya, dengan warna putih hingga abu-abu, intensitas pekat.

Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 4.200 meter. Abu vulkanik bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 19 km per jam.

Bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak adalah Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang.

3. Gunung Dukono

Gunung Dukono terletak di Popilo Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

Berdasarkan pengamatan dari Pos Pemantauan Gunung Dukono tanggal 19 Desember 2023 pukul 07.08 WIT, dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 10.333 feet (3.229 meter). Dengan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Abu vulkanik bergerak ke arah Timur, dengan warna putih hingga abu-abu dan intensitas pekat.

Baca juga : Awasi Titik Rawan Kecelakaan

Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 2.438 meter. Abu vulkanik bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 19 km per jam.

Tidak ada bandar udara yang berpotensi terdampak.

4. Gunung Ibu

Gunung Ibu terletak di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.

Berdasarkan pengamatan dari Pos Pemantauan Gunung Ibu tanggal 17 Desember 2023 pukul 19.02 WIT, dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 7.440 feet (2.325 meter). Dengan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Abu vulkanik bergerak ke arah Tenggara dengan warna abu-abu dan intensitas pekat.

Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 3.048 meter. Abu vulkanik bergerak ke arah Selatan dengan kecepatan 9 km per jam.

Tidak ada bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak.

5. Gunung Lewotobi

Baca juga : Dapat Dukungan Kiai Dan Santri Mataraman, Mahfud Pesan Jaga Kerukunan

Gunung Lewotobi terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan pengamatan dari Pos Pemantauan Gunung Lewotobi tanggal 23 Desember 2023 pukul 07.14 WIT, dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 9.869 feet (3.084 meter). Dengan kode warna penerbangan Orange (berpotensi membahayakan penerbangan).

Abu vulkanik bergerak ke arah Utara dengan warna abu-abu dan intensitas pekat.

Berdasarkan berita SIGMET yang diterbitkan, ruang udara terdampak abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 3.352 meter. Abu vulkanik bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 19 km per jam.

Tidak ada bandar udara terdekat yang berpotensi terdampak.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.