Dark/Light Mode

Presuniv Dorong Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Yang Preventif

Selasa, 30 Januari 2024 21:24 WIB
Presuniv menggelar seminar Budaya K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Kelangsungan Usaha di Tempat Kerja, Bergerak Bersama Komunitas Industri Jababeka.
Presuniv menggelar seminar Budaya K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Kelangsungan Usaha di Tempat Kerja, Bergerak Bersama Komunitas Industri Jababeka.

RM.id  Rakyat Merdeka - Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harusnya lebih mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif dan preventif.

Hal ini disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran, President University (Presuniv), Prof Budi Setiabudiawan, dalam seminar Budaya K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Kelangsungan Usaha di Tempat Kerja, Bergerak Bersama Komunitas Industri Jababeka.

Seminar diselenggarakan di President University Convention Center, Jl. H. Usmar Ismail, kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jumat (26/1/2024).

Seminar ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati bulan K3 nasional yang bertema Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha.

Hadir dalam seminar tersebut Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Presuniv, Maria Jacinta Arquisola, Dekan Fakultas Kedokteran Budi Setiabudiawan, Ketua Program Studi Kedokteran, Presuniv, Ridwansyah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Kabupaten Bekasi, Edi Rochyadi.

Baca juga : Penguatan Literasi Dorong Percepatan Pembangunan Desa

Hadir pula para praktisi Human Resource dari berbagai perusahaan di kawasan industri Jababeka dan sekitarnya, mitra-mitra bisnis Presuniv dan tamu undangan lainnya.

Seminar ini menghadirkan empat narasumber. Mereka adalah Sudi Astono, Koordinator Pemeriksaan Norma K3 di Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Kementerian Tenaga Kerja RI, Nur Hidayah Setyowati.

Hadir pula Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Dinas Tenaga, Kabupaten Bekasi, serta dua dosen Fakultas Kedokteran, Presuniv, yakni Reza Yuridian Purwoko, dan Rima Melati Maria Jacinta menekankan bahwa biaya yang mesti ditanggung jika terjadi kecelakaan kerja bisa sangat mahal.

“Padahal, kecelakaan kerja bisa terjadi di mana saja, kapan saja,” ungkap Maria Jacinta dalam keterangannya, Selasa (30/1/2024).

Maka, lanjut dia, seminar ini menjadi sangat penting. Menurutnya semua pihak memerlukan lebih banyak lagi kegiatan tentang K3, sebab masih banyak kasus kecelakaan kerja.

Baca juga : LPKR Terapkan Strategi Efisiensi dan Penghematan Energi

Sementara, Prof. Budi menekankan bahwa selain sebagai aset perusahaan, para pekerja adalah penggerak perekonomian bangsa.

“Dan, yang juga tidak boleh dilupakan, para pekerja adalah tulang punggung keluarga,” tegasnya.

Dengan kondisi yang semacam itu, lanjut dia, kesehatan dan keselamatan pekerja harus menjadi tujuan penting dalam penerapan budaya K3 di Indonesia.

Prof. Budi juga menekankan pentingnya kita untuk mengantisipasi perubahan lingkungan kerja.

“Kita sedang berada dalam masa transisi menuju era Industry 5.0. Era tersebut akan memicu munculnya beberapa perubahan. Misalnya, munculnya budaya kerja baru, bentuk dan pola kerja baru, perubahan jam kerja, dan bahkan lahirnya profesi-profesi baru," ujarnya.

Baca juga : Presiden Jokowi Puji Layanan Kesehatan RSUD Salatiga

Kondisi tersebut, menurutnya memerlukan penyesuaian, transformasi dan inovasi, pada semua sektor kehidupan dengan tetap menjaga efektivitas dan efisiensi dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan PAK.

Di Fakultas Kedokteran, Presuniv, lanjut Prof. Budi, para mahasiswanya sejak awal sudah diperkenalkan dengan budaya K3 melalui kurikulum dan kecirian kesehatan kerja.

“Mereka sedini mungkin juga sudah memperoleh paparan program-program K3 sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja, dan bisa melakukan inovasi baru dalam bidang K3," tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.