Dark/Light Mode

ITB AD-Unilever Dorong Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan

Senin, 15 Januari 2024 11:33 WIB
Acara Pekan Agama dan Perempuan, yang digelar ITB AD dengan dukungan Unilever Indonesia. (Foto: Istimewa)
Acara Pekan Agama dan Perempuan, yang digelar ITB AD dengan dukungan Unilever Indonesia. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Unilever Indonesia Tbk. terus memperkuat sinergi kemitraan dengan Muhammadiyah melalui kerja sama jangka panjang dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD), termasuk dalam upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan Indonesia. Dalam rangka memperingati Hari Ibu 2023, Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan (PSIPP) ITB AD, dengan dukungan Unilever Indonesia, menyelenggarakan kegiatan “Pekan Agama dan Perempuan” pada Desember 2023. Seminar dan pelatihan tersebut berisi edukasi publik terkait isu kekerasan seksual dan pemberdayaan ekonomi perempuan, dan dilaksanakan di 7 kota.

Berdasarkan Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, di 2022 terjadi 339.782 kasus kekerasan berbasis gender (KBG), bahkan perempuan dengan disabilitas mengalami dampak yang lebih panjang dan berat lagi. Korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak, sering tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk bangkit.

Rektor ITB AD Yayat Sujatna menyampaikan, seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan” menggarisbawahi pentingnya menggalang dan mengalokasikan dana zakat untuk para korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak.

Baca juga : Song Ui-young Percaya Paul Munster Bawa Perubahan Persebaya

"Semoga sinergi yang kami lakukan bersama Unilever Indonesia ini memberi faedah dalam rangka ikhtiar kita semua memberdayakan perempuan dalam lingkup yang lebih besar. Harapan kami rangkaian kegiatan ini menambah semangat para perempuan penerima manfaat untuk bisa menjadi lebih berdaya,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (15/1).

Rangkaian seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan” dilakukan di Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Depok, Semarang, Bandung, dan Surabaya, dengan melibatkan mitra PSIPP dari berbagai provinsi. Mengangkat sejumlah isu penting terkait kekerasan seksual dan pemberdayaan ekonomi perempuan, kegiatan menyasar lebih dari 900 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, guru, pelajar, hingga santri dan pengurus pondok pesantren, di lingkungan Muhammadiyah.

Head of Communication and Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia Kristy Nelwan mengungkapkan, isu keadilan gender serta penghapusan diskriminasi dan stigma termasuk kekerasan seksual pada perempuan merupakan salah satu hal yang diperjuangkan Unilever melalui berbagai program dan kemitraan, termasuk dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan.

Baca juga : Netizen Tangisi Prabowo Diserang Anies dan Ganjar, Mayoritas Perempuan

"Kami yakin, program-program seperti ini menjadi sebuah kontribusi penting bagi terwujudnya lingkungan yang adil dan inklusif di Indonesia, tak terkecuali bagi perempuan,” ucapnya.

Ketua Satuan Tugas Pencegahan & Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) ITB AD Jakarta Adi Musharianto memberikan pandangannya, pelatihan seperti ini penting diikuti masyarakat luas untuk menjembatani kesenjangan pemahaman mengenai isu kekerasan seksual dan gender. Kata dia, banyak yang mengira bahwa kekerasan seksual dan gender artinya sebatas persentuhan organ sensitif yang dilakukan secara paksa atau iseng.

"Padahal, ternyata definisi kekerasan seksual dan gender itu jauh lebih luas. Lebih dari tindakan, setiap ucapan, penglihatan, bahasa tubuh, perlakuan, narasi teks atau emoticon, over superior, justifikasi, dan lain sebagainya juga merupakan variabel kekerasan seksual dan gender, yang dapat terjadi terhadap laki-laki maupun perempuan,” ucapnya.

Baca juga : Wapres Iran Apresiasi Upaya Pemberdayaan Perempuan Di RI

Kolaborasi jangka panjang antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan Jakarta dan Unilever Indonesia meliputi kewirausahaan, pendidikan dan pembelajaran, serta dukungan bagi perempuan korban kekerasan seksual, incest, maupun KDRT melalui dana zakat untuk perempuan dan anak korban, maupun wakaf uang untuk pemberdayaan ekonomi perempuan tulang punggung keluarga.

“Sejalan dengan tujuan Unilever Indonesia untuk terus bertumbuh bersama Indonesia, kami berharap upaya kemitraan ini dapat terus memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi masyarakat luas,” tutup Kristy.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.