Dark/Light Mode

Kaderisasi Calon Pemimpin Berkarakter Pancasila Perlu Upaya Konkret

Rabu, 31 Januari 2024 22:58 WIB
Kepala BPIP Yudian Wahyudi membuka Rakor Pembentukan Paskibraka Tahun 2024 serta Bimbingan Teknis Aplikasi Transparansi Paskibraka di Jakarta/Ist
Kepala BPIP Yudian Wahyudi membuka Rakor Pembentukan Paskibraka Tahun 2024 serta Bimbingan Teknis Aplikasi Transparansi Paskibraka di Jakarta/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 serta Bimbingan Teknis Aplikasi Transparansi Paskibraka di Ancol, Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Dalam sambutannya, Yudian menyampaikan program Paskibraka merupakan program kaderisasi calon pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila. Dia mengutip Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 51 Tahun 2022 tentang Program Paskibraka.

Yudian menegaskan, guna menjamin kelangsungan kaderisasi calon pemimpin bangsa berkarakter Pancasila, diperlukan upaya rill dan konkret. Salah satunya, melalui kegiatan Rakor Pembentukan Paskibraka dan Bimtek Aplikasi Transparansi Paskibraka seperti yang dilakukan hari ini.

Merujuk kepada Pasal 4 ayat (2) Perpres 51 Tahun 2022, Yudian menjelaskan program Paskibraka meliputi: Pembentukan Paskibraka, Pelaksanaan Tugas Paskibraka, Pengangkatan Purnapaskibraka Duta Pancasila, Pelaksanaan Tugas Purnapaskibraka Duta Pancasila, Pembinaan Lanjutan kepada Purnapaskibraka Duta Pancasila dan Pembinaan terhadap Aktivitas Kepaskibrakaan dan Purnapaskibraka.

“Kesemuanya itu (Program Paskibraka sesuai Pasal 4 ayat (2)) harus dilaksanakan secara terencana, terpadu, menyeluruh dan berkelanjutan,” ujarnya. 

Yudian mengutarakan, Program Paskibraka harus dilakukan secara terencana, terpadu, menyeluruh dan berkelanjutan, diperlukan keterlibatan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota dalam melaksanakan pembentukan Paskibraka.

Baca juga : Gelar Festival Pemilu, Bijak Memilih Perluas Wawasan Politik Generasi Muda

“Melalui rapat koordinasi ini, diharapkan dapat terjalin sinergi dari pusat hingga ke daerah dalam hal pembentukan dan pelaksanaan Program Paskibraka," harapnya.

Yudian juga mengapresiasi kehadiran Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta kepala bidang yang membidangi Paskibraka dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota dalam Rakor Pembentukan Paskibraka Tahun 2024.

Dalam kesempatan yang sama, di sesi penjelasan Program Paskibraka, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina juga turut mengapresiasi kehadiran para peserta Rakor Pembentukan Paskibraka Tahun 2024.

“Saya yakin Bapak Ibu sedang sangat sibuk di daerah masing-masing. Terlebih akan menyambut pesta demokrasi (Pemilu 2024). Namun yang pasti siapapun yang akan terpilih sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, yang menaikkan bendera dan menurunkan bendera tetap Paskibraka,” ujarnya.

Menurutnya, kita bukan sedang menyiapkan petugas yang akan menaikan dan menurunkan bendera saja, tapi sedang menyiapkan kaderisasi calon pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila melalui program Paskibraka.

Rima juga menyampaikan rasa syukur, putera dan puteri terbaik Indonesia yang berminat menjadi anggota Paskibraka mengalami peningkatan pada 2023. Hal ini dikarenakan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam proses rekrutmen calon anggota Paskibraka.

Baca juga : Deradikalisasi Jalan Kembali Eks Napiter Terima Pancasila dan Demokrasi

Kehadiran teknologi telah memudahkan kita semua, sehingga siapapun itu, apapun latar belakangnya, bagaimanapun tingkat ekonominya, tidak peduli siapa orang tuanya (dan) apa jabatannya bisa mendaftar dalam program Paskibraka dan memiliki kesempatan bahkan sampai bertugas ke tingkat pusat.

Dalam kesempatan itu, Rima yang terus mengawal Program Paskibraka sejak beralih dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ke BPIP, menceritakan pengalaman anggota Paskibraka yang bukan anak siapa-siapa, bahkan berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu bisa bertugas ke tingkat pusat.

Di antaranya, ada anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Di pemusatan, saat makan ada anggota Paskibraka mengingat orang tuanya yang biasanya tidak bisa makan. Akhirnya dikerahkan orang di daerah untuk memberikan bantuan. Ada sejumlah cerita dari putera dan puteri terbaik Indonesia yang bukan anak siapa-siapa bisa terpilih sebagai anggota Paskibraka bahkan di tingkat pusat.

Paskibraka diseleksi menggunakan aplikasi Transparansi Paskibraka. Karenanya, siapapun memiliki kesempatan yang sama. Dalam melakukan pendaftaran, semua dokumen sudah didigitalisasi dalam aplikasi.

Daerah yang belum menggunakan aplikasi, diarahkan untuk menggunakannya. Jika tidak, seleksi untuk menghasilkan anggota Paskibraka tidak bisa dilakukan. Program Paskibraka akan dipadankan dengan Manajemen Talenta.

“Semua yang dilaksanakan dalam pembentukan Paskibraka mulai dari pendaftaran, penugasan, pembinaan lanjutan, dan saat menjadi duta-duta Pancasila semuanya terekam dalam sistem yang disiapkan sebagai sistem Manajemen Talenta melalui Program Paskibraka," jelasnya.

Baca juga : Prudential Indonesia Siap Berkolaborasi dengan RS Rujukan Kemenkes

Hal ini bertujuan membantu pemerintah pusat maupun daerah dalam mendata putera dan puteri terbaik Indonesia dari tingkat pusat sampai ke daerah.

Saat diperlukan, pemerintah pusat dan daerah bisa melihat rekam jejak putera dan puteri terbaik dengan segala keahilan, kemampuan dan pengalamannya.

“Dengan sangat mudah kita bisa melihat, bisa menelusuri bagaimana kemajuan mereka, bagaimana kiprah mereka di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.