Dark/Light Mode

MIRAD Berangkatkan Ratusan Disabilitas Tempuh Arus Balik Lebaran

Senin, 15 April 2024 11:19 WIB
Pelepasan mudik disabilitas di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Senin (8/4). (Foto: MIRAD).
Pelepasan mudik disabilitas di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Senin (8/4). (Foto: MIRAD).

RM.id  Rakyat Merdeka - Mudik Inklusi Ramah Anak dan Disabilitas (MIRAD) memberangkatkan ratusan disabilitas untuk menempuh arus balik Lebaran pada Minggu (14/4) dan Senin (15/4). Mereka diberangkatkan dengan menggunakan moda transportasi bus, kereta, dan pesawat.

Sebelumnya, MIRAD memberangkatkan 278 disabilitas, pendamping, dan keluarga pada mudik Lebaran. Jumlah itu terdiri atas 44 anak-anak, 6 lansia, 1 ibu hamil, 124 perempuan, 109 disabilitas.

Koordinator MIRAD Catur Sigit Nugroho menyampaikan, untuk Sabtu (14/4), arus balik para disabilitas menggunakan moda transportasi bus dan kereta. Untuk bus, start dari Madiun, Ngawi, Solo, Semarang dan Jakarta. Sedangkan melalui kereta, berangkat dari beberapa stasiun di Jawa Tengah, seperti Semarang dan Purworejo.

Untuk arus balik mudik disabilitas dengan pesawat akan dimulai hari ini, Senin (15/4). Penumpangnya adalah disabilitas fisik non kursi roda, disabilitas fisik pengguna kursi roda, tuna netra, tuna rungu, tuna grahita dan mental.

Baca juga : Puan Minta Petugas Siaga Di Titik-titik Rawan Pada Puncak Arus Balik Lebaran

Ketua Pimpinan Pusat Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (PP Hidimu) Fajri Hidayatullah menyambut baik gerakan MIRAD, dalam pengarusutamaan inklusi di semua sektor, baik pelayanan publik maupun sarana transportasinya.

Baginya, inklusi adalah amanah konstitusi agar semua pihak bisa menikmati semua pelayanan, apa pun bentuknya dalam fasilitas negara. "Sebab, negara dibangun untuk memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak, termasuk warga negara penyandang disabilitas," ucapnya, dalam keterangan tertulis MIRAD, Senin (15/4).

Sejauh ini, MIRAD sudah melaksanakan mudik disabilitas 6 kali. Ia berharap, kolaborasi yang terus berlangsung antara pemerintah, BUMN dan pihak terkait, dalam penyelenggaraan mudik dan dalam rangka menegakkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

"Bahwa semua orang, tidak terkecuali penyandang disabilitas, berhak mendapatkan pelayanan publik yang setara," imbuhnya.

Baca juga : Jasa Marga Kembali Operasikan Japek II Selatan Untuk Arus Balik

Dia melanjutkan, ada mobilitas yang tinggi dari para disabilitas saat mudik. Dia pun bersyukur, transportasi sekarang bisa dinikmati para disabilitas. "Moda transportasi kita sudah mendukung aksesibilitas (para disabilitas)," ucapnya.

Ia juga menitikberatkan pentingnya fasilitas dilengkapi. Meski dalam mudik disabilitas disediakan pendamping, namun dia menegaskan, bahwa prinsip kemandirian dalam perspektif disabilitas harus mengedepankan kelengkapan fasilitasnya, setelahnya baru pendamping.

"Jadi, bukan bergantung sepenuhnya. Tidak serta merta dengan tersedianya pendamping kemudian mengabaikan pembangunan yang berorientasi pada kemandirian disabilitas itu sendiri," terangnya.

Mengenai inklusi, kata Fajri, terkait erat dengan kesetaraan atau persamaan. "Tentu melekat di semua sektor," ucapnya.

Baca juga : BPH Migas Pastikan Stok Avtur Arus Balik Aman

Fajri melihat, era digitilasasi menjadi pintu masuk mempercepat kesetaraan atau inklusi tersebut. Termasuk di dalamnya moda transportasi yang dapat diakses melalui teknologi digital, yang kemudian dapat mendukung kemandirian disabilitas.

"Jadi, dengan digitalisasi, disabilitas dapat menikmati dan merasakan segalanya. Dengan ini mendorong adanya kemandirian," jelasnya.

"Misalkan disabilitas netra seperti saya, dengan modal gadget dan pembaca layar ditambah aksessibilitas dalam aplikasi, akan memudahkan disabilitas seperti saya, yang akan berdampak pada kegiatan ekonomi. Melalui praktik digitalisasi, saya berharap juga berlaku di semua sektor kehidupan, tidak hanya di transportasi melalui program MIRAD," ucapnya.

Gerakan MIRAD dapat terlaksana berkat dukungan BUMN melalui Bank Syariah Indonesia, Tim Inklusi Disabilitas Kementerian Perhubungan, Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (Hidimu), dan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.