Dark/Light Mode

Lewat Pompanisasi, Jabar Akselerasi Perluasan Areal Tanam Sawah Tadah Hujan

Kamis, 18 April 2024 20:54 WIB
Lewat Pompanisasi, Jabar Akselerasi Perluasan Areal Tanam Sawah Tadah Hujan

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta kota dan kabupaten se-Jawa Barat untuk membuat pemetaan lahan tanam agar program pompanisasi air bagi sawah tadah hujan bisa tepat sasaran.

Program tersebut juga untuk mengejar target produksi gabah 11 juta ton pada tahun ini.

"Dalam beberapa waktu ke depan, perlu ada instrumen untuk menjaga ketersediaan air, antara lain dengan pompanisasi. Namun penerima pompanisasi harus jelas dan sesuai target sehingga saya meminta pemerintah kabupaten/kota membuat pemetaan lahan dan lokasinya," ujar Bey di Gedung Sate Bandung, Kamis.

Hal tersebut diungkapkan Bey, karena setelah musim panen raya yang akan dimulai akhir April hingga awal Mei 2024.

Diperkirakan setelah Mei curah hujan terus menurun sehingga dikhawatirkan terjadi kekeringan, padahal musim tanam dijadwalkan akan dilakukan pada Juni.

Baca juga : Lewat Digitalisasi, Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Pertanian akan memaksimalkan produksi sawah tadah hujan atau padi gogo melalui kegiatan pompanisasi.

Di mana pada 2024 ini akan dialokasikan bantuan pompanisasi sebanyak 2.500 titik untuk akselerasi perluasan tanam sawah tadah hujan di Jabar.

Selain meminta untuk dilakukan pemetaan, Bey mengatakan bahwa perlu ada koordinasi dengan pihak TNI/Polri untuk menjaga program pompanisasi, dan jika perlu di setiap alat pompanisasi disematkan GPS atau menggunakan pengawasan secara digital.

"Maksimalkan juga resi gudang dan pusat distribusi Jabar sebagai instrumen pengendalian stok dan harga pangan," katanya.

Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Komjen Setyo Budiyanto mengatakan TNI dan kementerian sudah bekerja sama untuk program pompanisasi, termasuk untuk wilayah Jabar yang kebagian 2.500 titik.

Baca juga : Pengamat Puji Penjelasan Airlangga Di Sidang MK

Dia mengatakan bahwa sebanyak 201.702,6 hektare sawah tadah hujan serta beberapa sawah irigasi akan menjadi sasaran dari pompanisasi tersebut sesuai prioritasnya. 

Dia meminta Pemprov Jabar segera menyerahkan peta lokasi dan lahan petani mana saja yang berhak mendapatkan pompanisasi.

"Saya berharap ada akselerasi di Jabar sebab hingga 15 April 2024, dari total luas lahan sawah tadah hujan itu hanya 5.630 hektare yang sudah mulai percepatan tanam, jumlahnya masih sangat kecil," ucap Setyo.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman meminta bupati/wali kota di Jabar sesegera mungkin menindaklanjuti kebutuhan Kementerian Pertanian, khususnya terkait peta lahan penerima bantuan pompanisasi.

"Baru 1.300 titik yang sudah terealisasi untuk 13.000-an hektare lahan. Kementerian Pertanian bahkan siap jika Jabar menambah kebutuhan pompanisasi hingga 5.000 titik," katanya.

Baca juga : Pelita Air dan Patra Jasa Ajak Puluhan Anak Yatim Safari Ramadan ke Bali

Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif yang hadir dalam rakor meminta 44 titik pompanisasi untuk areal lahan tadah hujan di wilayahnya.

Selain itu, Arsan berharap ada perbaikan saluran irigasi sawah karena banyak yang rusak.

Hal yang sama disampaikan Pj Bupati Sumedang Tuti Ruswati.

Pihaknya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sudah melaksanakan pompanisasi pada 200 ha lahan sawah, namun masih membutuhkan tambahan program pompanisasi dari Kementerian Pertanian.

"Kami juga meminta bantuan Pemdaprov Jabar memperbaiki Bendung Cariang di Kecamatan Ujung Jaya yang kondisinya sudah mulai rusak. Bendung ini sangat vital bagi pengairan saluran irigasi di Sumedang," jelas Tuti.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.