Dark/Light Mode

Mengaktualisasikan Pancasila Dalam Menyambut Ramadhan

Sabtu, 9 Maret 2024 06:35 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Pancasila, sebagai fondasi falsafah negara Indonesia, bukan sekadar kumpulan prinsip hukum, tetapi juga merangkum keragaman budaya dan plura­litas religi yang melimpah di negeri ini. Sebagai pondasi utama, Pancasila menjadi tiang ­penyangga bagi keberagaman dan keharmonisan dalam masyarakat Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila, mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia –tidak hanya mengatur struktur negara, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku warga negara, terkhusus dalam hal ini menyongsong bulan suci Ramadhan.

Bulan suci Ramadhan, yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam sebagai periode penuh berkah, kesabaran, dan introspeksi diri, juga menjadi momen yang memperlihatkan ke­bersatuan antara keberagaman budaya dan religi di Indonesia. Dalam keragaman tersebut, nilai-nilai Pancasila menjadi landasan yang kokoh untuk memperkuat kebersamaan dan solidaritas di antara masyarakat Indonesia.

Baca juga : Pancasila: Religiusitas Dan Kesalehan Sosial Di Bulan Ramadhan

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan pluralitas kepercayaan agama di Indonesia. Meskipun Ramadhan secara khusus dirayakan oleh umat Islam, masyarakat Indonesia dari berbagai latar bela­kang keagamaan dengan hormat ­mengakui dan mendukung praktik keagamaan tersebut. Kerukunan antarumat beragama menjadi manifestasi dari prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mendorong toleransi dan penghargaan terhadap kepercayaan yang beragam.

Sedangkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai kedua yang tercermin dalam berbagi makanan dan santunan selama bulan Ramadhan, memperkuat semangat gotong-royong dalam masyarakat Indonesia. Tradisi ini menggambarkan nilai-nilai kemanusiaan Pancasila yang mendorong bantuan tanpa memandang latar belakang agama atau budaya.

Kemudian, Persatuan Indonesia menjadi nilai ketiga yang penting dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan menghadirkan kesempatan berharga bagi masyarakat Indonesia untuk merajut lebih erat ikatan persatuan sebagai bangsa, melampaui perbedaan budaya dan keagamaan. Kegiatan bersama seperti shalat tarawih berjamaah dan berbuka puasa bersama merupakan bukti nyata bagaimana masyarakat ­Indonesia bersatu dalam se­mangat kebersamaan.

Baca juga : Dubes Ukraina Untuk Indonesia Vasyl Hamianin Peringati 2 Tahun Perang Sambil Nobar

Sedangkan kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, nilai keempat yang tercermin dalam proses musya­warah dan konsensus dalam menyongsong bulan Ramadhan, menunjukkan semangat demo­krasi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Dalam keragaman budaya dan keberagaman religi, masyarakat Indonesia menemukan cara terbaik untuk memperkokoh keharmonisan dan kesatuan.

Dan, nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi pijakan yang penting dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Prinsip ini mendorong masyarakat untuk berbagi rezeki secara adil dan memperhatikan kebutuhan sesama, menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.

Selama Ramadhan, masyarakat Indonesia memiliki kesem­patan yang berharga untuk menunjukkan sikap toleransi, empati, dan kerjasama dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Berbagai inisiatif seperti pembagian makanan berbuka puasa, saling memberi santunan, dan berpartisipasi dalam acara keagamaan bersama menjadi contoh konkret bagaimana masyarakat Indonesia memperkuat kebersamaan dan solidaritas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.