Dark/Light Mode

Jawara IndoHCF Diumumkan

Butuh Inovasi Teknologi Untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Minggu, 10 November 2019 16:20 WIB
Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto menyerahkan piala kepada pemenang IndoHCF Award di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (9/11). Foto: Humas IndoHCF
Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto menyerahkan piala kepada pemenang IndoHCF Award di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (9/11). Foto: Humas IndoHCF

Lewat proses penjurian ketat, Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) akhirnya menetapkan juara 1, 2, dan 3 IndoHCF Innovation Awards III-2019 dari empat kategori yang diperlombakan.

 

Grand final IndoHCF Innovation Awards III-2019 digelar di ICE BSD Tangerang, Sabtu (9/11) bersamaan dengan perayaan Hari Kesehatan Nasional. Hadir dalam acara ini, Menteri Kesehatan dr Terawan, Menteri Kesehatan Periode 2012 – 2014 dr Nafsiah Mboi SpA MPH, Presiden PT IDS Medical Systems Indonesia, Rufi Susanto, dan Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS.

 

Untuk Kategori Inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Penghargaan Platinum Award masing-masing ditempati oleh Pos PSC 119 SIMPATIK (Sistem Pelayanan Cepat Emergency Medik) dari Kabupaten Bangka dan BESQUIT (Bandung Emergency Service Quality Innovation) asal Kota Bandung, Jawa Barat. Sedang Penghargaan Gold Award ditempati SIGAP (sistem penanggulangan gawat darurat publik) PSC 119 Bantul, Yogyakarta dan PSC 119 Kota Cirebon "SREGEP" sistem respon emergency yang guyup melibatkan semua elemen melalui pendekatan keluarga, Kota Cirebon, Jawa Barat.

 

Sedang untuk kategori Inovasi Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), pada sub kategori Program UKM, Penghargaan Platinum Award dimenangkan Kader Kesehatan 211 (2 Orang 1 Program Untuk 1 RT/Dusun) Menuju Rejang Lebong Sehat 2021 dari Kabupaten Rejang Lebing, Provinsi Bengkulu dan Gebrakan Pagi Berseri (PAGelaran aksI BERsama Sekolah sEhat asRI) asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

 

Sedangkan Penghargaan Gold Award dimenangkan oleh Kampung Cerdik (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet gizi seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress) dari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan, serta Pepes Ikan Patin (Penyebaran Pesan Informasi Kesehatan Pangan Aman Dan Depot Air Minum) asal Kabupaten Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

 

Adapun pemenang pada kategori inovasi Alat Kesehatan yaitu terbaik pertama dimenangkan oleh Penggunaan Fiksasi Pelvis Modifikasi C-Clamp Sistem UI-CM dalam Meningkatkan Clinical Service dari Departemen Medik Orthopaedi dan Traumatologi RSCM-FKUI Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Dan terbaik kedua dan ketiga masing-masing dimenangkan oleh Gamma Allergen dan Gamma Chamber: sebagai solusi penyediaan alat diagnostik uji tempel di Indonesia dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Kota Yogyakarta, Provinsi DI Yogyakarta dan Sardjito Vac (Vacuum Assisted Closure) dari RSUP Dr Sardjito Kota Yogyakarta, Provinsi DI Yogyakarta.

 

Sementara, di kategori Inovasi ICT Kesehatan terbaik pertama, ditempati oleh e-Simpati (elektronik - Solusi Masalah Pelayan ABK Terintegrasi) dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jagakarsa, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Terbaik kedua, Pemanfaatan Aplikasi "Sayang Bunda" dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Dan terbaik ketiga, Sistim Informasi Manajemen Remunerasi Terintegrasi dari RSUD Koja, Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta.

 

Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS mengatakan, era revolusi industri 4.0 melalui big data, artificial intelligence, ‘robotics’ dan internet of things memberikan tantangan nyata yang tak mudah di sektor kesehatan sehingga butuh inovasi teknologi untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan. "Digitalisasi sudah masuk ke seluruh lini kehidupan masyarakat. Tentunya untuk sektor pelayanan kesehatan yang lebih baik kita perlu berbagai macam inovasi kesehatan dengan suntikan teknologi terbaik," ungkap Supriyanto saat konferensi pers di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (9/11).

 

Menurut dia, pesatnya perkembangan inovasi di bidang kesehatan akan mengurangi ketergantuan Indonesia terhadap produk kesehatan asal luar negeri, mulai dari peralatan di rumah sakit hingga obat-obatan yang dikonsumsi masyarakat. Dengan demikian layanan kesehatan masyarakat pun dapat diperoleh dengan mudah dan murah serta penanganan pasien lebih berkualitas.

 

Supriyantoro menegaskan, IndoHCF berkomitmen penuh untuk terus mendorong inovasi layanan kesehatan. IndoHCF Innovation Awards sendiri, kata dia, diadakan sebagai bagian sumbangsih dari IndoHCF untuk ikut mendukung perkembangan dunia kesehatan di Indonesia, khususnya dalam pelaksanaan program pemerintah dan inovasi oleh anak bangsa. Adanya sejumlah inovasi yang muncul dapat mempermudah masyarakat mendapatkan informasi maupun akses layanan kesehatan dengan mudah dan cepat di seluruh pelosok negeri.

 

Supriyanto juga berharap, keterlibatan HaloDoc dalam IndoHCF Innovation Awards kali ini dapat lebih mengembangkan dan memperbesar gaung hasil inovasi yang telah dilakukan. “Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang semakin banyak perusahaan atau intansi lain yang membantu pengembangan lebih lanjut dari sisi pendanaan sehingga inovasi ini semakin berkembang dan memberi manfaat besar bagi dunia kesehatan Indonesia,” imbuhnya. "Ini sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yakni Indonesia yang lebih mandiri," tambah dia. [KRS]

 

 

Baca juga : Sudah Waktunya Pelaut Indonesia Dapat Perhatian Pelayanan Kesehatan

RM.id  Rakyat Merdeka -

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.