Dark/Light Mode

Bedah Penyakit Genetik Dalam Workshop Dan Simposium Internasional Di YARSI

Kamis, 16 Mei 2024 22:27 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi tadi 16 Mei 2024, saya membuka dengan resmi Workshop internasional “Medical Genetic Update: From Genomic Clinic” (ISMGU) di Universitas YARSI, yang besok akan dilanjutkan dengan simposium internasionalnya pula.

Topik yang dibahas amatlah penting, setidaknya karena tiga alasan. Pertama, membahas berbagai aspek tentang genetika, yaitu ilmu penyakit keturunan yang membahas, mulai dari materi genetik, bahan-bahan yang menyebabkan sesuatu kehidupan, ciri-ciri dan kualitas dari bahan-bahan yang diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya hingga penyakit-penyakit yang ditimbulkannya. 

Kedua, dengan perkembangan genomik sekarang ini, yang juga akan dibahas dalam workshop dan simposium internasional ini, maka beberapa penyakit yang sudah bertahun-tahun tidak terdiagnosis, akhirnya bisa ditegakkan diagnosis, sehingga mendapat perawatan dan pengobatan yangt tepat. 

Pada dasarnya dengan pengobatan presisi ini diharapkan di dapat “the right treatment at  the right dose for the right person at the right time for the right out come”.

Baca juga : Puncak Arus Balik Diprediksi Minggu Dan Senin, Polisi Ingatkan Soal Ini

Ketiga, berkembangnya pengobatan individu dalam bentuk tiga aspek pula, yakni; 

1. Precision medicine, yaitu pendekatan perawatan pasien yang memberikan kesempatan dokter untuk memilih pengobatan yang paling tepat berdasarkan pada pemahaman genetik penyakit.

2. Personalized medicine, yaitu pengobatan individu yang menggunakan informasi tentang: gen seseorang, produk protein gen, dan lingkungan; untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobati penyakit. Terakhir, “Targeted Treatment”, yaitu memblokir pertumbuhan dan penyebaran kanker dengan mengintervensi molekul spesifik (target) yang terlibat dalam pertumbuhan, perkembangan, dan penyebaran penyakit, tergantung pada patologi molekulernya.

Khusus tentang penyakit genetik yang jarang ditemukan, penyakit atau penyakit langka “Rare Disease”, maka ada beberapa upaya pencegahan dan deteksi yang dapat dilakukan. 

Baca juga : Peran Keluarga Penting Dalam Membangun Literasi Digital

Kini antara lain dikenal pendekatan Non invasive Prenatal Testing (NIPT) yang bila diperlukan dapat dikonfirmasi dengan test yang lebih invasif, seperti biopsi plasenta (CVS atau chorionic villus sampling) dan fungsi cairan amnion (amniosentesis).

Dalam hal ini dapat disampaikan bahwa kami menyelenggarakan acara ini karena memang di Sekolah Pascasarjana Universitas YARSI ada program studi Magister Biomedik, dan mulai tahun ini ditambah dengan peminatan konselor genetik, selain juga ada program studi Doktor Biomedik.

Acara workshop dan simposium internasional Genetika Medik ini diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan ulang tahun Universitas YARSI yang ke 57. 

Hadir beberapa pembicara internasional terkemuka dari Thailand, Filipina, Malaysia, Tunisia, Mesir dan Korea serta pembicara terkemuka dari Indonesia, yang hasilnya diharapkan dapat memberikan peningkatan pengetahuan tentang pelayanan, pencegahan, perawatan dan pengobatan penyakit genetik di era genomik ini.  

Baca juga : Blueband Ajak UMKM Kuliner Gabung Dalam Komunitas BlueBand Professional

Dalam acara ini juga direncanakan inisiasi pembentukan Perhimpunan Genetika Medik Asia Afrika (AfroAsia Medical Genetic Society/ AAMGS) yang menunjukkan kerjsama internasional di bidang ilmiah untuk kesehatan umat manusia.

Penulis:

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.