Dark/Light Mode

Ganjar-Mahfud Janji Gelontorkan Subsidi Kuota Internet Bagi Pelajar

Selasa, 9 Januari 2024 11:03 WIB
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Foto: Istimewa
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan menggelontorkan subsidi kuota internet kepada pelajar di seluruh Indonesia, jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.

Subsidi kuota internet ini merupakan satu dari 21 program unggulan dalam visi dan misi Ganjar-Mahfud untuk lima tahun ke depan.

"Subsidi kuota internet kepada pelajar diharapkan dapat meringankan pengeluaran orang tua untuk dana pendidikan anak, terutama bagi keluarga tidak mampu," tutur Cawapres Mahfud MD dalam keterangannya, Selasa (9/1/2024).

Baca juga : Ganjar-Mahfud Akan Jadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia

Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menunjukkan hingga akhir 2023, jumlah pelajar di Indonesia mencapai 53,14 juta orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 50 persen atau 24,04 juta orang murid SD, sebanyak 9,97 juta murid SMP, sedangkan murid SMA dan SMK masing-masing 5,32 juta orang dan 5,08 juta siswa.

Jumlah pelajar ini, tesebar di seluruh Indonesia dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda dan letak geografis beragam.

Baca juga : Hapus Kredit Macet, Ganjar Janji Akan Sejahterakan Nelayan

Sementara itu, hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang periode 2022/2023 atau naik sebesar 2,67 persen dibandingkan pada periode sebelumnya. Angka ini sebesar 78,19 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 275,77 juta jiwa.

Program internet gratis kepada pelajar sejalan dengan hasil penelitian BRIN yang menyebutkan bahwa internet untuk pendidikan telah terbukti dapat digunakan sebagai inovasi untuk mengatasi masalah pendidikan yang sulit dilakukan secara konvensional.

Penggunaan internet dapat digunakan untuk mengejar ketertinggalan pelajar di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Minat membaca dan kemampuan literasi pelajar dapat ditingkatkan dengan berbagai inovasi berbasis digital, seperti buku elektronik interaktif dengan visual dan audio.

Baca juga : Ganjar-Mahfud Usung 5 Arah Kebijakan Luar Negeri

"Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi terutama internet dalam lembaga pendidikan memberikan pengaruh terhadap budaya pembelajaran," jelas Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ence Oos Mukhamad Anwas dalam orasi pengukuhan gelar Profesor Riset yang berjudul Pembudayaan TIK dalam Pendidikan di Kantor BRIN Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, belum lama ini.

Membudidayakan internet untuk kebutuhan belajar mengajar, ujarnya, merupakan proses mengubah perilaku lama menjadi perilaku baru yang diharapkan, sehingga perlu dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.