Dark/Light Mode

Diapresiasi Bamsoet

Pabrik Pengembangan Industri Peluru Swasta Pertama Dalam Negeri Diresmikan

Selasa, 28 Mei 2024 22:12 WIB
Peresmian Pabrik Amunisi PT Sapta Inti Perkasa di Turen Malang, Jawa Timur, Selasa (28/5). (Foto: Istimewa)
Peresmian Pabrik Amunisi PT Sapta Inti Perkasa di Turen Malang, Jawa Timur, Selasa (28/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri Indonesia (PERIKHSA) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi peresmian PT Sapta Inti Perkasa, sebagai perusahaan swasta pertama yang memproduksi amunisi/peluru untuk kebutuhan olahraga maupun TNI-Polri. Peresmian ini sekaligus mendukung langkah Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto agar kebutuhan amunisi bisa diperoleh dari industri dalam negeri. Tidak terus menerus bergantung pada impor.

Bamsoet menerangkan, kebutuhan amunisi nasional diperkirakan mencapai lebih dari 1 miliar butir per tahun. Sedangkan kapasitas produksi PT Pindad baru mencapai 300 hingga 500 juta butir per tahun. Sehingga butuh dukungan dari pelaku usaha swasta agar kita tidak terus menerus bergantung kepada impor.

"Berdasarkan data BPS, di pertengahan tahun 2023 saja, Indonesia mengimpor senjata dan amunisi serta bagiannya sebesar 102,39 juta dolar AS atau setara Rp 1,56 triliun. Jika nilai tersebut bisa dialihkan ke dalam negeri, akan memberikan multiplier effect economy yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat," ujar Bamsoet, dalam peresmian Pabrik Amunisi PT Sapta Inti Perkasa di Turen Malang, secara virtual dari Jakarta, Selasa (28/5).

Baca juga : Dubes RI Untuk China Djauhari Oratmangun Buru Peluang Kerja Sama Pertanian Di Hangzhou

Hadir antara lain Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Piek Budyakto, serta Komandan Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara Brigjen TNI Raden Edi Setiawan. Hadir pula jajaran PT Sapta Inti Perkasa antara lain, Komisaris Sugiono, Dirut Richard Christoforus Massa, Managing Director David Chen, Operational Director Peter Chen, dan Finance Director Inge Permatasari.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, masuknya peran swasta dalam industri pertahanan dan keamanan nasional telah memiliki landasan hukum melalui Undang-Undang (UU) Nomor 6/2023. Melalui keterlibatan swasta, diharapkan juga bisa mengurangi beban pengeluaran negara dalam membangun jaringan pasokan komponen industri pertahanan dan keamanan nasional.

Menurut Bamsoet, hal ini sekaligus mewujudkan kedaulatan Indonesia dalam bidang industri pertahanan agar tidak bergantung impor, serta menciptakan nilai tambah ekonomi yang besar bagi masyarakat Indonesia. "Sehingga cita-cita founding fathers, Presiden Soekarno, agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang Berdikari atau 'Berdiri di atas Kaki Sendiri' juga bisa terwujud. Kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau bukan kita kapan lagi," ujar Bamsoet.

Baca juga : Potensi Besar, Menkop UKM Teten Dorong Peningkatan Industri Furnitur Tanah Air

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, tidak ada salahnya Indonesia belajar dari Turki yang dalam dua dekade terakhir telah mampu melepaskan sekitar 70 persen ketergantungan atas suplai impor alat pertahanan. Beberapa industri pertahanan milik swasta di Turki bahkan telah masuk 100 besar dunia. Seperti Alsesan, Turkish Aerospace Industry, dan Roketsan.

Pencapaian tersebut, lanjut Bamsoet, tidak lepas dari komitmen pemerintah Turki yang membuka pintu masuknya sektor swasta di industri pertahanan mereka. Di sisi lain, pelaku usaha dalam industri pertahanan juga harus bisa meningkatkan kualitas untuk menghadapi persaingan dari pelaku usaha luar negeri.

"Mengingat terkadang alat pertahanan dan keamanan dari luar negeri bisa lebih murah dan kualitasnya lebih baik. Ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dijawab oleh para pelaku usaha," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.