Dark/Light Mode

Jokowi Akan Pensiun, KSP Harap Program Kartu Prakerja Dilanjutkan

Jumat, 7 Juni 2024 13:32 WIB
Kantor Staf Presiden menggelar “KSP Mendengar” di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/6).
Kantor Staf Presiden menggelar “KSP Mendengar” di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pada tahun 2020, telah menjadi ikon program pemerintah pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Program ini mendorong kemandirian serta meningkatkan keterampilan masyarakat di tengah persaingan pasar kerja. Diharapkan program ini bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.

Lukman, salah satu alumni Program Kartu Prakerja gelombang pertama asal Semarang, menyebutkan dapat secara mandiri bekerja di bidang konsultan keuangan hingga mendirikan CV setelah mengikuti pelatihan prakerja.

Ia mengikuti pelatihan pemasaran dan pengelolaan organisasi, sehingga dapat merasakan langsung dampak positif dari pelatihan tersebut.

Baca juga : Jokowi: IKN Akan Menjadi Ibu Kota Negara Terhijau Sedunia

"Dengan adanya uang subsidi dari Prakerja, saya belanjakan untuk membeli pelatihan lain diluar Prakerja yang bisa membantu saya untuk meningkatkan kemampuan (upskilling) di bidang yang saya geluti. Harapannya Program Kartu Prakerja bisa terus berlanjut agar semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” ujar Lukman dalam acara KSP Mendengar yang dilaksanakan di Semarang, Kamis (6/6).

Dampak pelatihan prakerja juga dirasakan oleh Yuni, Alumni Program Kartu Prakerja gelombang 6, yang mengambil pelatihan di bidang kuliner.

Tidak hanya mendapat skill memasak, Yuni mulai percaya diri untuk membuka usaha snack box dan catering makanan anak-anak.

"Sudah dapat pelatihan,bisa bantu ekonomi keluarga, juga bisa berjejaring sama rekan-rekan alumni Prakerja” ucapnya.

Baca juga : Diluncurkan Presiden, AHY Siap Integrasi Layanan INA Digital Di Pertanahan

Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat kepada 18,6 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Program prakerja telah memberikan akses pelatihan inklusif untuk masyarakat Indonesia, di antaranya 51% perempuan, 2% dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3% dari penyandang disabilitas.

Pada kesempatan itu, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Wandy N. Tuturoong mengatakan, bahwa Program Prakerja yang substansinya adalah beasiswa pelatihan vokasi atau pelatihan praktis merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo.

Harapannya, tentu setelah periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir, program ini dapat dilanjutkan secara terus menerus sebagai legacy pemerintah dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Baca juga : Program Prabowo Butuh Duit Gede

"Untuk saya yang menarik karena ada unsur pendidikan pelatihannya. Karena dengan peningkatan skill, membuat kita terbuka dan berbeda dengan yang lain, ini adalah kunci kemajuan dari negara maju,” kata Wandy.

Wandy turut menyebutkan bahwa masih terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi dalam Program Kartu Prakerja. Hal ini semata-mata untuk menjaga momentum keberhasilan Program Kartu Prakerja.

"Tentunya kami menghargai masukan-masukan yang berharga untuk terus meningkatkan aspek pembelajarannya agar program ini dapat berkelanjutan,"pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.