Dark/Light Mode

Klaim Gerakan Merdeka Belajar Sukses

Nadiem Minta Programnya Dilanjut

Jumat, 3 Mei 2024 07:30 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengklaim, program Gerakan Merdeka Belajar yang digagasnya mulai membawa kemajuan dunia pendidikan. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat, berkat gerakan Merdeka Belajar.

NADIEM menilai, anak-anak In­donesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka belajar di kelas.“Para guru pun mampu menjadi pemimpin pembelajaran dengan menciptakan proses belajar mengajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan,” kata Nadiem saat berpidato pada upacara peringatan Hari Pendidi­kan Nasional (Hardiknas) 2024, di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Melalui Merdeka Belajar, kata Nadiem, mahasiswa siap un­tuk berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus.

Sementara di sisi kebudayaan, kini semarak karya-karya kreatif seniman dan pelaku budaya yang berkembang karena terus didukung untuk berprestasi.

Untuk itu, mantan bos Gojek ini mengajak semua pihak untuk meneruskan gerakan Merdeka Belajar secara berkelanjutan.

Sebab, masyarakat mulai merasakan perubahan ekosistem pendidikan dan kebudayaan.

Baca juga : Impian Defend Id Bukan Cuma Pepesan Kosong

Nadiem sekaligus pamit kare­na jabatannya sebagai Mendik­budristek akan segera berakhir.

“Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah per­wujudan sekolah yang kita cita-citakan,” tuturnya.

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, sistem pen­didikan Indonesia masih banyak menghadapi tantangan dalam upaya meningkatkan kualitas peserta didik.

Dia berpendapat, Pemerintah perlu memperkuat kolaborasi dalam mencari terobosan perbai­kan sistem pendidikan nasional.

“Perlu peningkatan kolaborasi antara penyelenggara pendi­dikan dan masyarakat untuk memastikan kebijakan arah pendidikan kita tidak bersifat top down,” ucap Huda.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, capaian sistem pendidikan Indone­sia saat ini masih belum terlalu menggembirakan.

Baca juga : Koalisi Perubahan Gentleman

Hal itu bisa dilihat dari be­berapa indikator, seperti renda­hnya kemampuan dasar siswa dalam bidang literasi, sains, dan matematika, masih belum tun­tasnya persoalan kesejahteraan guru, hingga sempitnya akses pendidikan tinggi di Tanah Air.

“Ironisnya, berbagai tantan­gan besar tersebut terkesan dihadapi dengan kebijakan-ke­bijakan yang bersifat top down dan mempersempit keterlibatan masyarakat sipil di bidang pen­didikan,” sesal dia.

Terkait gerakan Merdeka Belajar, kata Huda, banyak kalangan menilai kebijakan tersebut belum benar-benar memberikan kemerdekaan bagi penyelenggara pendidikan.

Terutama, dalam merumuskan praktik belajar mengajar terbaik sesuai kebutuhan peserta didik.

Huda melihat dalam prak­tiknya kebijakan Merdeka Bela­jar masih terjebak pada kegiatan teknis administratif yang mem­beratkan guru dan tenaga kepen­didikan.

Ia berharap Pemerintah ti­dak hanya fokus pada Merdeka Belajar, tapi juga memprioritas­kan penyelesaian pengangkatan satu juta guru menjadi pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca juga : Kemanfaatannya Lebih Besar Tanggulangi Pandemi

Langkah ini untuk memas­tikan solusi kesejahteraan guru yang menjadi masalah akut dari waktu ke waktu.

“Kesejahteraan guru ini men­jadi kunci apapun inovasi dalam peningkatan mutu sistem pendi­dikan kita, maka keberhasilan­nya akan lebih tinggi,” jelasnya.

Sementara Pengamat Pendi­dikan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Budi Santoso Wignyosukarto menilai, gerakan Merdeka Belajar menciptakan proses pembelajaran yang relevan dan lebih dekat dengan mu­rid, termasuk kompetensi yang dibutuhkan lapangan pekerjaan yang diminati ketika lulus.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.