Dark/Light Mode

Sambut Idul Adha 1445 H, Khofifah Ajak Umat Islam Teladani Nabi Ibrahim AS

Senin, 17 Juni 2024 13:55 WIB
Khofifah Indar Parawansa. (Foto: IG/@khofifah.ip)
Khofifah Indar Parawansa. (Foto: IG/@khofifah.ip)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh umat Islam untuk meneladani Nabi Ibrahim AS dalam memahami makna ketakwaan kepada Allah SWT pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

"Nabi Ibrahim adalah seorang hamba yang patuh. Di mana ia mendahulukan perintah Allah dengan cara menaati perintah-Nya. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah yang meminta untuk menyembelih anaknya sendiri, yaitu Ismail. Padahal Ismail adalah keturunan yang ia tunggu-tunggu selama puluhan tahun," kata Khofifah, seperti dikutip Antara, Senin (17/6/2024). 

Mantan Gubernur Jatim ini menjelaskan Allah menurunkan perintah menyembelih Ismail melalui mimpi. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran Surat Ash Shaffat ayat 102, Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, 

"Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, 'Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelih mu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu. Ia menjawab, 'Wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar'."

Baca juga : Mahfud MD: Teladani Ibrahim, Pemimpin Yang Tak Salahgunakan Jabatan

Dikatakan Khofifah, keikhlasan yang tinggi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memberikan gambaran bahwa yang bagaimana derajat ketakwaan sesungguhnya harus dilakukan seorang hamba Allah SWT.

"Dan saat Nabi Ibrahim membaringkan Nabi Ismail dan bersiap menyembelihnya anaknya sebagai perintah dari Allah SWT, maka Allah SWT menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan seekor domba besar putih bersih dan tidak ada cacatnya,” ucap Khofifah.

Hal itu sebagaimana dijelaskan di Alquran Surat Ash-Saffat:107 yang artinya ”Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar". 

Kisah Nabi Ibrahim menyembelih anaknya Nabi Ismail inilah yang menjadi dasar ibadah kurban yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha yaitu 10 Dzulhijjah dan hari tasyrik 11-13 Dzulhijjah.

Baca juga : Sambut Idul Adha 1445 H BRI Insurance Berikan 2 Ekor Sapi Dalam Kegiatan CSR

"Setiap kita adalah ‘Ibrahim’ dan dan setiap Ibrahim punya ‘Ismailnya’. Ismailmu mungkin berwujud harta, mungkin jabatan, juga jabatan. Ismail kita adalah sesuatu yang kita sayangi di dunia. Ikhlaskan Ismail kita dengan berkurban demi meraih ketakwaan di hadapan Allah," ujarnya.

Di sisi lain, Khofifah menjelaskan bahwa berkurban di Hari Raya Idul Adha memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan berkurban adalah dapat menambah amal kebaikan untuk bekal kehidupan di akhirat. Dalam keutamaannya, Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap umat Muslim yang menggunakan sebagian hartanya untuk berkurban.

Bahkan dalam riwayat hadits disebutkan bahwa setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan. Dan hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat sebagai saksi dengan tanduk, bulu, dan kukunya.

"Dan ibadah kurban tidak hanya bermanfaat untuk orang yang berkurban tapi secara tidak langsung juga bisa membantu fakir miskin dari kelaparan. Daging yang dibagikan dapat menghubungkan rasa kasih sayang dan kepedulian antara fakir miskin dengan pemberi kurban. Yang mana ini akan meningkatkan tingkat kesalehan sosial kita," tuturnya.

Baca juga : Sambut 2024, BNI Komit Perkuat Diaspora Berbisnis Melalui BNI Xpora

"Akhirnya dari Makkah Al Mukarromah saya mengucapkan Selamat Idul Adha 1445 Hijriah," ujarnya

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.