Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- KPK Sidik Dugaan Korupsi Shelter Tsunami Di NTB, 2 Orang Jadi Tersangka
- Survei BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Di Juni 2024 Tetap Kuat
- Uruguay Vs Kolombia, Kuncinya Terus Menyerang
- Pelatih Kanada Janjikan Permainan Agresif Lawan Argentina
- Jokowi Yakin, Presiden Terpilih Prabowo Subianto Tak Abaikan Rekomendasi BPK
Belajar Dari Kasus PDN Dijebol
Pengamanan Data Nasional Harus Lebih Ditingkatkan Lagi
Jumat, 28 Juni 2024 07:25 WIB
![Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Ariandi Putra. (Foto: ANTARA/Ilham Kausar) Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Ariandi Putra. (Foto: ANTARA/Ilham Kausar)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
Sebelumnya
“Di swasta, kita keluar biaya buat infrastruktur sampai bayar konsultan, agar dapat menaati Undang-Undang (UU) tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Tapi, yang bikin UU malah pakai Windows Defender. Ini jagain data-data penting negara loh,” tulisnya.
Senada, akun @beergembeera menyesalkan, alasan-alasan yang disampaikan BSSN dan Kominfo, yang terkesan mendewakan Windows Defender. Padahal, pemilik komputer saja paham, aplikasi tersebut mudah diotak-atik di menu setting komputer.
Baca juga : Hore, Kemiskinan Di Jakarta Turun
“Para penguna komputer pribadi atau laptop saja tahu, kita butuh pengamanan ekstra untuk melindungi data. Tapi, yang disampaikan, seakan-akan Windows Defender itu susah diakses. Itu gampang banget, Coy. Bahkan, lo nggak perlu upaya. Cuma perlu masuk ke menu setingan komputer doang,” geramnya.
Sementara akun @haerlyquin mengaku tidak percaya, pemerintah hanya menggunakan Windows Defender untuk lindungi data nasional. Sebab, kata dia, penjaga warung internet (warnet) saja paham, perlindungan terhadap komputer dan data-data memerlukan tambahan antivirus.
Baca juga : Paraguay Vs Brazil, Duel Pelampiasan
“Sekelas negara pakai (Windows Defender) loh. Kalau begini, tukang warnet saja bisa lebih jago kalau mereka disuruh jaga (data) negara,” sindirnya.
Akun @orglzm menegaskan, kasus lumpuhnya PDNS 2 Surabaya tak boleh disebut musibah. Menurut dia, masalah tersebut tidak akan terjadi, bila pengelola PDNS paham soal IT.
Baca juga : Pecco Pengen Kuasai Assen
“Musibah? Kalau cuma pakai Windows Defender, itu namanya ngundang celaka. Ini sama saja, kita bawa mobil dari Jakarta ke Bali, roda-nya nggak pakai ban. Ya, hancur semua!!!” cetusnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat, 28 Juni 2024 dengan judul Belajar Dari Kasus PDN Dijebol, Pengamanan Data Nasional Harus Lebih Ditingkatkan Lagi
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya